JAKARTA, Harnasnews.com – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta Kementerian Agama memaksimalkan pelaksanaan program bantuan dan perlindungan bagi santri, kiai, serta tokoh seluruh agama yang diakui di Indonesia, agar selamat dari pandemik COVID-19 dan dampak-dampaknya.

“Santri, kiai, dan tokoh agama adalah aset pendidikan moral dan keagamaan. Peran mereka dalam perjalanan pembangunan bangsa Indonesia sangat besar,” kata Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hal ini disampaikan Hidayat terkait lonjakan korban kasus COVID-19 yang tembus di angka 2 juta, dan lebih dari 55 ribu di antaranya meninggal dunia. Dari 55 ribu korban meninggal, sebagian di antaranya merupakan santri, kiai, dan tokoh agama.

HNW mendorong Kemenag bersinergi dengan Kementerian Kesehatan, Kemendagri dan Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19, serta mengoptimalkan instansi vertikal di daerah agar bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dalam rangka meningkatkan cakupan bantuan dan vaksinasi bagi santri, kiai, serta tokoh agama.

Menurut dia, saat ini banyak di antara santri, kiai dan tokoh agama yang terpapar bahkan meninggal akibat COVID-19.

“Sewajarnya bila Kementerian Agama lebih serius membantu mereka mengawal pelaksanaan program atasi COVID-19 termasuk vaksinasi dan layanan kesehatan lainnya bagi mereka,” ujarnya.

Dia mengingatkan, paparan COVID-19 di lingkungan santri dan tokoh agama cukup tinggi, misalnya, berdasarkan data dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, hingga Desember 2020 hampir 5.000 santri dan kiai positif COVID-19.

Menurut dia, data Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU menyebutkan setidaknya sampai Januari 2021 sebanyak 333 kiai wafat selama pandemik COVID-19, banyak juga ulama yang wafat dari Muhammadiyah maupun Ormas Islam lainnya.

HNW menilai program mengatasi COVID-19 termasuk vaksinasi, semestinya dilakukan tidak hanya bagi madrasah dengan guru dan muridnya, namun juga bagi para santri, siswa, kiai, dan tokoh agama.