OJK dan Industri Komitmen Kembangkan UMKM Melalui Gernas BBI
Menurutnya, program edukasi kepada UMKM sangatlah penting, sehingga BCA memberikan program edukasi kepada UMKM yang diklasifikasi menjadi tiga kelas yaitu UMKM kelas kecil, menengah dan besar.
Kurikulum yang diusung terdiri dari lima kegiatan yaitu webinar, workshop, coaching clinic, monitoring, dan apresiasi.
Harapan ke depan, lanjut Jahja, terdapat sinkronisasi antara setiap lembaga pemerintah, sehingga ketika mobilisasi telah dapat dilakukan, perbankan dapat mendukung program UMKM lebih baik lagi.
Sedangkan, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan BEI mendukung pengembangan UMKM dengan menyiapkan UMKM untuk raising fund di pasar modal.
“Kami akan memperhatikan dua aspek yaitu size dan kualitas bisnis modelnya juga harus proven. Kami juga telah membuat IDX Incubator pada 2017 yang merupakan sebuah pendidikan yang kita design untuk UMKM agar dapat mengasah bisnis modelnya, mempersiapkan legal aspect dan finance aspect,” ujar Nyoman.
Komitmen mendukung pengembangan UMKM juga disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno yang terus meningkatkan porsi pembiayaan UMKM menjadi 31 persen hingga Juli 2021.
Presiden RI telah membentuk Tim Gernas BBI yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2021. Susunan Tim Gernas BBI diketuai oleh Kemenko Marves, sementara Kemenko Perekonomian, OJK dan BI bertindak sebagai wakil ketua.
Target yang diharapkan dapat tercapai oleh Gernas BBI melalui dukungan sektor keuangan adalah peningkatan jumlah artisan Indonesia (UMKM) yang onboarding menjadi 30 juta dan peningkatan permintaan terhadap produk ekonomi kreatif buatan artisan Indonesia terutama menjadi komoditi ekspor.
Selanjutnya, peningkatan daya beli masyarakat, perluasan pasar, akses permodalan, pelatihan, pendataan, dan percepatan siklus ekonomi lokal melalui belanja produk lokal dan stimulus ekonomi untuk UMKM termasuk pelaku ekonomi kreatif Gernas BBI.(qq)