Oknum Kontraktor Kepergok Timbun Sampah di Lokasi Pembangunan Jalan Tol
BEKASI, Harnasnews – Masyarakat Desa Burangkeng memergoki dugaan praktik penimbunan sampah secara liar di jalur pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II yang dilakukan oleh oknum kontraktor. Aktivitas penimbunan sampah ke dalam tanah di lokasi pembangunan jalan tol tersebut dipergoki warga pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB, pada Selasa (27/2/2024).
Seorang warga Desa Burangkeng, Dego, mengungkapkan bahwa dirinya dan empat warga lainnya menyaksikan langsung aktivitas penimbunan sampah ke dalam tanah di area proyek tersebut.
“Kami beserta 4 warga lainnya telah menyaksikan sendiri dan langsung menegur oknum kontraktor untuk menghentikan sementara kegiatan penimbunan sampah di area tol Japek II tepatnya di Kampung Cinyosog, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, karena jelas telah melanggar aturan,” ujar Dego yang juga sebagai Ketua Ormas Oi Jawa Barat.
Lebih lanjut, dia menegaskan jika praktik penimbunan sampah ilegal di proyek Jalan Tol Japek II dibiarkan, maka proyek pemerintah untuk kesejahteraan rakyat ini telah diciderai oleh oknum kontraktor dan hal tersebut berpotensi membahayakan pengguna jalan tol ke depannya.
“Saya mengharapkan kepada aparat penegak hukum untuk segera menindak para kontraktor nakal yang telah melanggar hukum, dan segera mungkin diproses sesuai perundang-undangan yang berlaku,” imbuhnya.
Carsa Hamdani, pemerhati lingkungan dan persampahan, turut mengecam aksi penimbunan sampah ilegal di jalur Tol Japek II oleh oknum kontraktor. Dia mengungkapkan telah lama memantau gerak-gerik para kontraktor tersebut.
“Gerak-gerik oknum kontraktor dengan menimbun sampah di bawah proyek Tol Japek II ini sudah kami pantau jauh-jauh hari, sehingga kami dan kawan-kawan siap membuktikan zona mana saja yang di bawahnya ditimbun sampah,” ujar Carsa.
Lebih lanjut, Carsa mengaku telah mengumpulkan bukti-bukti kerugian yang dialami masyarakat akibat pembangunan proyek tersebut, seperti jalan raya menjadi licin penuh tanah hingga menyebabkan banyak pengendara sepeda motor terpeleset jatuh. Selain itu, getaran alat-alat berat juga membuat rumah-rumah warga retak parah.
Carsa berencana melaporkan semua fakta yang telah dikumpulkan tersebut kepada pihak berwenang. “Semua fakta itu sudah kami kumpulkan untuk kami laporkan kepada pihak yang berwenang,” pungkasnya. (Supri)