Orang Tua Siswa Mengaku Keberatan Dengan Pungli di SMAN 2 Lumajang
LUMAJANG,Harnasnews.com – Pendidikan gratis nampaknya hanya jadi isapan jempol saja. Meskipun sudah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pihak sekolah masih banyak tetap melakukan tarikan pada peserta didiknya. Seperti di SMAN 2 Lumajang misalnya.
Salah satu orang tua mengaku keberatan dengan adanya tarikan yang telah ditentukan oleh sekolah. Ia menyebut ada tarikan dengan dalih sumbangan partisipasi masyarakat sebesar Rp 125 per bulan.
Belum lagi tarikan lainnya, untuk sumbangan pembangunan masjid sekolah. Menurutnya, jumlahnya variatif, tergantung kemampuan walimurid. Namun kisarannya dipatok dari Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta.
Ia menjelaskan, untuk sumbangan partisipasi, sebelumnya sekolah tidak melakukan penarikan sejak awal masuk tahun ajaran baru. Namun baru memasuki bulan kelima atau November 2019, baru melakukan penarikan.
Namun anehnya, sekolah langsung melakukan penarikan selama 5 bulan. Dengan total Rp 625 ribu. “Tentu ini berat, langsung sebesar itu. Iya kalau kita ada uang. Kalau orantua yang pas-pasan seperti saya kebingungan,” ucap pria paruh baya yang namanya enggan disebutkan.
Bahkan kata dia, jika tidak membayar sumbagan itu, pihak sekolah mengancam anaknya tidak bisa mengikuti ujian. Sehingga anaknya ketakutan, dan meminta dirinya segera melakukan pembayaran.
“Jadi ditakut-takuti, dipangil semua anak-anak yang belum bayar itu. Diancam tidak bisa ikut ujian jika belum lunas. Akhirnya saya berusaha bagaimana caranya untuk bisa melunasi. Kasihan anaknya saya sampai menangis,” ungkap dia.
Lanjutnya, kemudian terkait sumbangan pembangunan masjid, Ia mengaku saat ini masih belum membayar. “Apa yang mau dibuat bayar mas. Saya kerja serabutan,” akunya. Namun Ia tidak tahu, sampai kapan batas terakhir pembayaran sumbangan itu.
“Belum tahu, mungkin sampai lulus. Infonya orantua lainnya sudah ada banyak yang bayar,” ucapnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember-Lumajang, Lutfi Isa Anshori saat dikonfirmasi, mengaku sudah mengetahui adanya penarikan sumbangan di SMAN 2 Lumajang itu.
“Kalau sumbangan masjid terserah walimurid, mau amal ya silahkan, tidak kan yo monggo,” ujarnya.
Sehingga menurutnya hal itu tidak membebani walimurid. Jadi bagi walimurid yang tidak menyumbang boleh saja. “Namanya sumbangan kan terserah walimurid, gak nyumbangpun kan juga nggak apa-apa,” kata dia.( Her)