SIDOARJO, Harnasnews – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur II Agustin Vita Avantin menyebut kesadaran membayar pajak perlu ditanamkan sejak di dunia pendidikan sebagai upaya membangun masa depan perpajakan di Indonesia.

“Untuk membangun masa depan perpajakan Indonesia perlu dipersiapkan generasi
bangsa yang memiliki kesadaran pajak yang lebih baik. Budaya sadar pajak harus ditanamkan sejak dini sejak di dunia pendidikan,” kata Vita dalam kegiatan “Pajak Bertutur 2022” di Universitas Trunojoyo Madura seperti dikutip dalam keterangan pers di Sidoarjo, Jumat.
Ia mengatakan dalam rangka mewujudkan generasi yang memiliki kesadaran pajak Ditjen Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah menyiapkan program edukasi nilai-nilai kesadaran pajak kepada generasi muda melalui pendidikan dalam program inklusi kesadaran pajak.
“Agar program ini dapat terlaksana secara optimal DJP telah bersepakat melakukan kerja sama dengan kementerian-kementerian terkait antara lain Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan, serta Kementerian Agama,” katanya.
Ia mengatakan, per Desember 2020, terdapat 497 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang telah melaksanakan uji coba implementasi inklusi kesadaran pajak pada pendidikan tinggi, termasuk di Universitas Trunojoyo Madura.
Lebih lanjut Vita menyampaikan tujuan diselenggarakannya Pajak Bertutur 2022 ini yang juga dilaksanakan secara serentak melalui unit kerja DJP di seluruh Indonesia adalah menyamakan persepsi tentang pajak dan bagaimana pembelajaran kesadaran pajak dapat mewujudkan generasi emas, cerdas, dan sadar pajak.
“Saya memahami bahwa untuk mewujudkan kesadaran pajak butuh waktu, butuh proses yang panjang dan tidak mudah. Tetapi kita harus lakukan dari sekarang. Di tangan kita, di tangan Anda generasi muda masa depan Indonesia yang gemilang akan tergenggam. Kalau kita mau, kita pasti bisa,” katanya, dilansir dari antara.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura Muh. Syarif mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan yang luar biasa.
“Menyambut masa depan harus disiapkan kapasitas, kualitas, kompetensi, termasuk salah satunya pengetahuan di bidang perpajakan,” katanya.
Muh. Syarif menekankan kepada mahasiswa untuk turut membantu pemerintah dengan berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran pajak, mengingat sumber penerimaan negara terbesar adalah dari pajak, dan 20 persen anggaran dialokasikan untuk pendidikan.
Pada kegiatan ini juga diberikan penghargaan kepada pihak yang telah berperan dalam inklusi kesadaran pajak kepada Universitas Trunojoyo Madura beserta perwakilan para dosen.