Pandemi, Anggota DPR: Jangan Bergantung Kepada Impor Obat-Obatan
“Dalam situasi pandemi di mana obat-obatan tersebut dibutuhkan di seluruh dunia, tentu berat jika kita bergantung pada impor,” kata Netty Prasetiyani dalam rilis di Jakarta, Sabtu.
Untuk itu, ujar dia, industri farmasi dalam negeri harus mampu memproduksi sendiri dengan jumlah memadai.
Netty juga mempertanyakan bagaimana kelanjutan penelitian terkait dengan obat-obatan dan vaksin COVID-19 yang dilakukan anak bangsa.
“Impor obat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan jangka pendek demi menyelamatkan rakyat. Jadi impor bukan untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu, untuk jangka panjang, riset atas obat dan vaksin COVID-19 harus terus dilakukan dan didorong. Kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir,” ujar Netty
Ia megingatkan bahwa impor akan dilakukan kepada setidaknya tiga jenis obat-obatan yang saat ini langka dan belum dapat diproduksi di dalam negeri, yaitu, Remdesivir, Actemra, dan Gamaras.
Netty Prasetiyani mengingatkan pemerintah agar memastikan kebijakan impor telah melalui pemeriksaan yang teliti. “Pemerintah harus memastikan bahwa impor obat dilakukan setelah memeriksa bahwa tidak ada persoalan dalam jalur distribusi obat, semisal penimbunan atau kendala lain, yang menyebabkan terjadinya kelangkaan obat,” katanya.