Pasca Dilantik, Inilah Program 99 Hari Walikota Probolinggo
Probolinggo,HarnasNews.com – Program 99 hari kepemimpinan baru walikota dan wakil walikota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dan HMS Soubri tidak hanya berorientasi pada penegak kan Perda.
Pasca mengejutkan beberapa kalangan atas penutupan beberapa lokasi yang menjadi sarang judi, serta upaya yang menyita perhatian dalam meningkatkan pelayanan, dari sisi perekonomian pemerintah kota Probolinggo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar kalender wisata kota Probolinggo 2019.
Kerapan Kambing, sala satu jadwal dalam event pariwisata kota Probolinggo 2019 hari ini di gelar, bertempat di lapangan kerap Jl. Progo Jrebeng Kulon, Minggu (3/3).
Acara Grand Final sekaligus penyerahan thropy ini di hadiri oleh Wakil Walikota HMS Subri, Kepala Disbudpar Tutang Heru Aribowo, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo serta Camat.
Kadin Disbudpar Tutang Heru Aribowo katakan, event kerapan kambing ini dalam rangka pengembangan wisata dan program 99 hari kerja Walikota, juga sebagai pengembangan pariwisata unggulan dan lestarikan budaya lokal kota Probolinggo serta ajang promosi pariwisata serta eratkan silaturahmi.
Dengan diikuti peserta sebanyak 72 peserta yang dibagi menjadi 2 grup, masing-masing asal kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo dan Lumajang.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota HMS Subri mengatakan, kerap kambing ini adalah salah satu budaya kita khas pendalungan kota Probolinggo, dan harus terus di kembangkan, terutama dinas yang membawahi, jangan sampai justru lupa agendakan kegiatan lokal seperti kerap kambing ini.
“Event ini untuk tumbuhkan semangat pariwisata dan dalam rangka percepat pengembangan pariwisata, ada tiga hal untuk memajukan daerah yaitu pariwisata, kuliner dan festival budaya maupun olahraga, yang saat ini kenalkan budaya kota Probolinggo ke masyarakat luas,” papar Subri
Dengan demikian akan berdampak pertumbuhan ekonomi ke kota Probolinggo, untuk melihat giat atau event disbudpar dan pemkot Probolinggo, berharap dari tahun ke tahun lebih baik penyelenggaraan maupun prosesnya.
“Tidak menutup kemungkinan daerah lain bisa mengirim kontingen yang berkualitas, ini adalah bentuk kepedulian wujud nyata dalam rangka perkuat pariwisata kota Probolinggo, dan untuk kambing kerap agar di latih lebih baik lagi jangan dijual ke luar daerah,” tandasnya.(Mr.)