JAKARTA, Harnasnews – Indonesia Police Watch (IPW) mengusulkan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Polsek di seluruh Indonesia untuk mengambil sampel pertamax dan pertalite di setiap SPBU untuk memastikan kualitas Pertamax sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pengujian ini dapat meredam gejolak masyarakat terkait adanya tudingan BBM oplosan yang diduga dilakukan oleh anak usaha Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga. Di mana dalam kasus tersebut Kerjakan Agung telah menetapkan 7 orang tersangka.
“Masyarakat menjadi gaduh dengan temuan kejaksaan adanya pertamax oplosan bahkan di media sosial beberapa hari ini sedang viral dengan adanya warna pertamax dan pertalite yang sama-sama berwarna hijau,” ujar ketua IPW Sugeng Teguh Santoso,” dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Harnasnews, Sabtu (1/3/2025).
Oleh itu IPW menilai dengan turunnya anggota Polri dari setiap Polsek tersebut, bertujuan untuk menghilangkan opini masyarakat yang negatif terhadap penjualan dan warna dari pertamax. Disamping untuk mengecek apakah SPBU melakukan tindak kecurangan.
Sugeng mengungkapkan, bagaimanapun penjelasan pihak kepolisian yang berperan dalam memelihara dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat sangat dibutuhkan.
“Apalagi, pengumuman yang dilakukan itu melalui pengambilan sampel yang secara nyata dilakukan dari SPBU langsung,” jelasnya.
Untuk itu, sangat penting penjelasan dari kepolisian dilakukan oleh seluruh Polda sebagai bentuk pertanggungjawaban Polri menjaga ketertiban umum dengan untuk mencegah keresahan yang berlanjut pada masyarakat di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, langkah tersebut juga dilakukan oleh kepolisian di Cimahi Jawa Barat yang bertindak cepat dengan melakukan inspeksi mendadak di sejumlah SPBU Kota Cimahi setelah belakangan riuh soal BBM jenis Pertalite dioplos mirip dengan Pertamax.
Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho menyebutkan, Satgas Asta Cita Satreskrim Polres Cimahi mengawali pengecekan di SPBU Cibabat, Jalan Amir Machmud.
Adapun jenis bahan bakar yang diuji oleh pengawas kemetrologian itu yakni BBM Pertamax. “Tadi kita sudah cek dan hasilnya sudah sesuai. Sejauh ini kami tidak menemukan indikasi kecurangan dalam distribusi. Kemudian secara kuantitas dan kualitas sudah kita cek,” ujar AKP Dimas. (Red)
