Pasukan Iran Bersiap Luluhlantakkan Negara Zionis
JAKARTA, Harnasnews – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan bahwa rezim Zionis melakukan kesalahan dengan menyerang misi diplomatik Iran di Suriah, dan menekankan bahwa “rezim jahat” harus dan akan dihukum atas perbuatannya.
“Konsulat dan kedutaan negara mana pun dianggap sebagai tanah air negara tersebut. Ketika mereka menyerang konsulat kami, itu berarti mereka telah menyerang tanah kami”, kata pemimpin tersebut, seraya menambahkan bahwa “rezim jahat telah melakukan kesalahan dan harus dihukum dan akan dihukum.”
Pernyataan tersebut disampaikan Ayatollah Khamenei pada Rabu pagi saat berpidato setelah memimpin salat Idul Fitri di ibu kota Teheran.
Ia juga mengecam rezim Zionis atas perangnya di Gaza, yang menurutnya terus berlanjut dan bahkan meningkat selama bulan puasa Ramadhan.
“Pada Ramadhan tahun ini, peristiwa berdarah di Gaza membuat sakit hati umat Islam di seluruh dunia. Kutukan Tuhan terhadap rezim pendudukan Zionis yang tidak hanya gagal menghentikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak dan orang-orang yang tidak berdaya selama bulan suci ini tetapi juga meningkatkan jumlah pembunuhan.”
Kantor berita resmi Iran memberitakan, bahwa Pemimpin Tertinggi juga mengkritik negara-negara Barat karena membantu dan mendukung rezim Israel selama beberapa tahun terakhir dan kegagalan mereka menghentikan kejahatannya di Gaza.
“Pemerintah Barat, selama bertahun-tahun, selalu membantu dan mendukung rezim Zionis, dan mendukungnya di badan-badan internasional, dan memberikan segala macam bantuan kepada rezim ini. Mereka seharusnya mencegah kejahatan rezim selama bencana ini. Namun pemerintah negara-negara Barat tidak memenuhi kewajiban mereka.”
Ayatollah Khamenei menambahkan bahwa beberapa negara Barat menyatakan dukungannya terhadap rakyat Gaza, namun dalam praktiknya, mereka tidak hanya gagal menghentikan rezim Israel tetapi juga membantunya, “terutama pemerintah AS dan Inggris yang arogan dan kejam.”
Dia juga mencatat bahwa pemerintah Barat mengungkap “sifat jahat” peradaban Barat selama perang Gaza, dan menambahkan bahwa peradaban tersebut didasarkan pada kejahatan dan keterpisahan dari spiritualitas, sehingga tidak ada kebaikan yang dapat diharapkan darinya.*