
Tak hanya itu, dia juga memaparkan sejarah Kantor PDI Perjuangan saat masa Orde Baru, di mana saat itu kantor PDI Perjuangan menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral dari masyarakat.
“Langkah-langkah memodernisasi partai termasuk dengan membangun 129 kantor partai serta tiga sekolah partai (turut dilakukan),” ujar Hasto.
Mengakhiri pertemuan itu, Hasto menyerahkan Buku Mustikarasa tentang resep masakan Nusantara yang disusun pada masa pemerintahan Presiden pertama RI Soekarno dan Buku Pancasila versi Bahasa Inggris.
Hasto mengapresiasi perhatian Dominic dan masyarakat internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional usai keputusan Jokowi mendorong Gibran Rakabuming Raka, putra sulungnya, menjadi bakal cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan. Kami sangat cinta Pak Jokowi dan mendukungnya sebagai presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini,” ujar Hasto menjawab pertanyaan terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi.
Sementara itu, Dominic mengatakan telah menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (23/10).
“Beberapa hari lalu saya menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo. Ini kunjungan pertama saya ke Kantor PDI Perjuangan. Terima kasih atas sambutannya,” kata Dominic, dilansir dari antara.
Pertemuan berlangsung hangat selama satu jam dan Dominic mengaku sedang mencari kediaman selama masa tugasnya di Indonesia.
“Sepertinya, tidak jauh dari Kantor PDI Perjuangan, sehingga sesekali nanti bisa ngopi bareng,” kata Dominic. (sls)