PDIP Diminta Beri Pelajaran Etika Politik Pada Artaria Dahlan
JAKARTA,Harnasnews.com – Pengamat kebijakan publik Bambang Istianto menyayangkan sikap arogansi politisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) Arteria Dahlan yang membentak dan menunjuk-nunjuk ekonom senior Emil Salim, dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan di Trans TV.
Menurut Bambang, Arteria Dahlan mempertontonkan sikap pongahnya sebagai representasi anggota DPR yang terhormat dan disaksikan oleh jutaan mata.
“Itulah kualitas anggota DPR kita saat ini. Arteria Dahlan seolah sebagai manusia tanpa cacat di depan publik. Sebagai anggota dewan yang terhormat, seharusnya Arteria malu dengan konstituennya. Karena dia jadi anggota DPR tidak serta merta duduk di Senayan,” ucap Direktur Center for Public Policy Studies (CPPS) Institut STIAMI ini, di Jakarta Minggu (13/10).
Bambang meminta agar DPP PDIP dapat memberikan pembelajaran soal etika dan ilmu retorika kepada Arteria agar memahami cara berdebat yang benar.
“Karena sikap Arteria bukan hanya merusak citra PDIP, tapi juga berdampak negatif pada kepemimpinan Jokowi yang merupakan politisi PDIP,” kata Bambang.
Bambang menyarankan agar Arteria belajar etika dan ilmu retorika agar megerti cara berdebat dengan benar dan dengan jiwa yang bersih agar menyejukkan kehidupan politik dan demokrasi di Indonesia ini.
“Demokrasi akan kehilangan kesejukannya jika dunia politik diisi oleh anggota dewan yang terhormat semacam Arteria Dahlan ini,” tuturnya.
Lanjut Bambang, bila PDIP terus membiarkan Arteria terus berselancar, menurut dia, akan membuat blunder partai yang digawangi Megawati Soekarno Putri, itu sendiri.
Untuk itu, kata Bambang, PDIP dan fraksi di DPR untuk memanggil yang bersangkutan ke Badan Kehormatan DPR RI atas pelanggaran etika yanng tidak pantas.
“Ini dilakukan guna menjaga Marwah partai. PDIP harus belajar dari Demokrat dan Partai Golkar, karena dua partai itu pernah punya kader yang dinilai over akting ketika di depan kamera, sehingga partainya kurang mendapat simpati publik,” ujar Bambang tanpa menyebut nama politisi di dua partai tersebut. (Red//Grd)