Pemda Sumbawa Targetkan PAD Retribusi Pasar 2024 Sekitar Rp 6 Miliar
SUMBAWA, Harnasnews – Pemda Sumbawa pada Tahun 2023 lalu telah menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk bidang pasar pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa sebesar Rp.5.073.780.000 hanya mampu
dicapai realisasi penerimaannya sebesar Rp.2.609.413.000 ( 51,43% ) saja, kendati demikian target PAD dibidang Pasar tersebut untuk tahun 2024 ini semakin ditingkatkan menjadi sebesar Rp.5.968.056.000 (hampir mencapai Rp 6 Miliar), karena itu Diskoperindag Sumbawa akan terus berupaya dan berusaha untuk memaksimalkan potensi yang ada, kata Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Pasar Abdul Hamid dalam keterangan Persnya, Rabu (06/03/2024).
Diungkapkan, dari target PAD bidang pasar itu, maka ada 12 pasar didaerah ini yang dibebani target tahun 2024 untuk dapat merealisasikan pendapatan dari retribusi pasar masing-masing, yakni untuk Pasar Empang Rp. 369.356.000, Pasar Plampang Rp.401.168.000, Pasar Langam Rp. 323.516.000, Pasar Labangka Rp. 5.040.000, Pasar Seketeng Rp. 3.675.148.000, Pasar Brang Bara Rp. 17.640.000, Pasar Brang Biji Rp. 286.288.000, Pasar Lab. Sumbawa Rp. 202.316.000, Pasar Alas Barat Rp. 2.952.000, Pasar Alas Rp. 429.500, Pasar Pernang Rp. 6.000.000, dan Pasar Utan Rp. 249.132.000.
“Untuk mencapai ini semua tentu perlu tindakan dan upaya yang Luar biasa, karena saat ini potensi yang ada di Pasar masih sangat banyak yang tidak di manfaatkan oleh masyrakat disebabkan minat masyarakat yang kurang, karena semakin kurangnya pembeli yang datang ke pasar, contoh di Pasar Seketeng Sumbawa lebih dari 30 kios yang ada di Lantai II kosong dan tidak ada pedagang yang berminat, belum lagi pelataran yang ada di lantai I seperti tempat penjualan daging 40an tempat tidak ada pedagang yang berdagang,” papar Abdul Hamid.
Di pasar Utan lanjut Abdul Hamid, yang dibangun dengan anggaran miliayaran rupiah sampai saat ini belum ditempati pedagang sehingga belum bisa memberikan PAD, dimana sepinya pedagang yang ada di Pasar bukan saja terjadi di pasar dalam kota saja tapi terjadi di semua pasar di Kabupaten Sumbawa.
“Ini terjadi tentu bukan salah siapa-siapa tapi karena terjadinya pergeseran perilaku masyarakat yang sudah menggunakan media internet dll, sehingga persaingan antara pedagang Pasar dan Online serta pedagang antaran rumah menggunakan roda 4 dan roda 2 sangat terlihat, belum lagi pedagang modern atau toko-toko modern membawa pengaruh yang luar biasa terhadap berkurangnya peminat terhadap Pasar Rakyat, dan terlepas dari itu kita semua patut bersyukur karena apapun itu, yang walaupun PAD kita nantinya tidak tercapai tapi dilain sisi tentu akan ada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Abdul Hamid.(Hermansyah)