Pemerintah Bangun Optimisme Industri Pasar Modal Hadapi Tahun Politik
Oleh karena itu, pemerintah berharap agar para emiten menjaga kinerjanya supaya dapat menjaga iklim investasi yang baik di Indonesia. Menteri Airlangga menyebutkan bahwa penguatan devisa merupakan salah satu tantangan besar untuk mengontrol dana keluar dari pasar keuangan atau capital outflow.
Jadi, pemerintah akan mendorong penguatan pasar modal dengan meningkatkan pasar domestik sehingga pasar modal tidak rentan anjlok. “Domestic market ini bukan ritel, tetapi institusi domestik yang nanti bisa meningkatkan resilience di pasar modal,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Menperin, salah satu langkah strategis yang tengah didorong oleh pemerintah adalah pengguanaan Biodiesel 20 persen (B20). Kebijakan tersebut dinilai dapat meningkatkan pasar domestik melalui perluasan penggunaan B20, sehingga dapat menghemat devisa karena pemanfaatan bahan baku lokal dan mengurangi impor bahan bakar minyak.
“Besok ada pembukaan pameran otomotif, di sana bisa dijadikan satu kesempatan untuk meyakinkan para pelaku industri otomotif untuk menggunakan B20,” ujarnya. Melalui penggunaan B20, Airlangga percaya, negara bisa hemat hingga USD5,6 miliar dalam satu tahun. Selain itu, perlu didorong sektor pariwisata dan jasa karena penting pula untuk menjaga stabilitas pasar modal.
Ketika Menperin membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 19,33 poin atau 0,33 persen menjadi 5.955,78.
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang mengaku, sebagai emiten di bursa harus optimistis. “Setiap tantangan yang ada kita juga harus mencari kesempatan yang ada,” ujarnya saat melihat pembukaan IHSG di hari itu mendekati level 6.000 atau di zona hijau.(Red/Ed)