JAKARTA, Harnasnews – Akademisi meminta pemerintah baru di bawah komando Presiden Terpilih Prabowo Subianto nantinya bisa lebih tegas dalam memberantas kelompok yang menentang Pancasila.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Dosen Magister Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. Sri Yunanto mengatakan di era Presiden Joko Widodo, penanganan masalah tersebut sudah sangat tegas dengan pembubaran berbagai organisasi yang jelas menantang Pancasila, seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mengusung ideologi khilafah.
Namun meski sudah dibubarkan, kata dia, sel-sel organisasi kelompok itu masih terus bergerak di bawah tanah. Bahkan pada pemilihan umum (pemilu) lalu, dia menilai kelompok tersebut sempat mengkristal dalam kelompok pasangan calon (paslon) tertentu yang tidak menang.
Dengan demikian, dirinya mengatakan para organisasi itu akan terus bergerak mempromosikan ideologi mereka dengan berbagai gerakan.
“Seperti beberapa waktu kemarin ada video viral kegiatan anak muda atau mahasiswa, di mana pembicara-nya mengangkat ide lama seperti anti-demokrasi, anti-pajak yang dibenturkan dengan zakat. Kemudian ujung-ujungnya anti-NKRI,” ungkap Sri Yunanto.
Sri Yunanto menuturkan kegiatan tersebut menjadi tanda usaha mereka untuk kembali ke permukaan, sejak HTI dibubarkan pada 2017, dengan memanfaatkan momentum politik, yaitu pemilu serta menjadi bukti meski organisasinya telah dibubarkan, tetapi kelompok itu masih eksis.
Untuk itu, dia berharap pemerintah baru nantinya harus waspada. Apalagi pemerintah baru memiliki rencana kebutuhan anggaran lebih besar di luar anggaran rutin dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta makan siang gratis yang dijadikan platform saat kampanye, sehingga sumber penerimaan harus digenjot.