
JAKARTA, Harnasnews – Pemerintah terus menjamin dan memastikan kelancaran arus pergerakan Masyarakat selama masa puncak arus mudik Lebaran yang berlangsung pada 28-29 Maret 2025. Demi memastikan hal tersebut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meninjau sejumlah simpul transportasi di Jakarta yakni Bandara Sorkarno-Hatta, Stasiun Gambir dan Terminal Pulogebang, Sabtu (29/3).
Titik pertama yang ditinjau rombongan yakni Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta. Tinjauan ini dilakukan guna memastikan kelancaran layanan transportasi udara di tengah peningkatan jumlah penumpang yang signifikan di Bandara Soekarno-Hatta menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Menhub Dudy menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Bandara Soekarno-Hatta dalam melayani lonjakan jumlah pemudik. “Kami bersama dengan Menko PMK, Kapolri, dan Menteri Kesehatan melakukan peninjauan terkait kesiapan Bandara Soekarno-Hatta dalam melayani para pemudik yang akan pulang kampung.” jelasnya.
Berdasarkan data real time yang dirilis Angkasa Pura (Injourney airport) sejak 21 Maret 2025 hingga hari ini, terdapat tren peningkatan jumlah penumpang secara bertahap di Bandara Soekarno-Hatta. Puncak pergerakan tercatat pada H-3 Lebaran, yakni Jumat, 28 Maret 2025, dengan total penerbangan mencapai 1.179 dan jumlah penumpang mencapai 184.000 orang. Jumlah penumpang meningkat sebesar 4,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Secara Kumulatif hingga H-3 Bandara Soetta telah melayani 1,2 juta penumpang.
“Dari data realtime Injourney, terjadi lonjakan signifikan pada H-3 Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta. Kami melihat jumlah penumpang mengalami pertumbuhan. Ini menunjukkan bahwa kapasitas pesawat terisi lebih optimal. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik serta kenyamanan para penumpang, Saat ini, kita berada di Terminal 1B yang merupakan bagian dari transformasi Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Menhub Dudy.
Salah satu langkah yang diambil dalam transformasi ini adalah pemindahan layanan penerbangan domestik Citilink dari Terminal 3 ke Terminal 1B. Menhub menegaskan bahwa pemindahan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Terminal 3 dan meningkatkan kenyamanan penumpang.
“Dengan pemindahan ini, kepadatan yang selama ini sering terjadi di Terminal 3 menjadi berkurang. Seperti yang kita saksikan, meskipun jumlah pemudik meningkat, Bandara Soekarno-Hatta tetap mampu melayani penumpang dengan baik tanpa terjadi kepadatan atau antrean di seluruh terminal,” jelasnya.
Titik kedua yang ditinjau yaitu Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Di sini Menhub Dudy menyatakan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan Pemerintah pada masa angkutan Lebaran 2025 sukses mengurai kepadatan jumlah pemudik pada moda kereta api.
Menhub Dudy menyebutkan bahwa kebijakan WFA yang diterapkan oleh pemerintah ternyata berdampak baik pada pergerakan arus mudik di moda kereta api. Kebijakan tersebut punya implikasi yang cukup signifikan sehingga ini menyebarkan para pemudik mulai dari H-10 sampai puncaknya pada 28 Maret 2025. Ia mengatakan sejauh ini tidak terjadi penumpukan yang ekstrem di Stasiun Gambir, meski jumlah penumpang mengalami lonjakan yang signifikan.
“Pergerakan penumpang kereta api sejak H-10 terlihat konstan, sehingga pada saat memasuki masa puncak tidak terjadi kepadatan yang berarti di area stasiun,” ucap Menhub Dudy.
Menhub Dudy juga menjelaskan, Stasiun Gambir merupakan stasiun kedua terpadat setelah Stasiun Pasar Senen. Menurut data PT KAI, sampai dengan tadi pagi pukul 10.00 WIB, jumlah penumpang yang berangkat melalui Stasiun Gambir mencapai angka 217.891 orang.
Terkait pelayanan, Menhub Dudy juga menyebut pelayanan di Stasiun Gambir sudah sangat baik kepada para penumpang. Ia pun meminta pelayanan ini makin ditingkatkan, terutama pada arus balik Lebaran nanti.
“Saya tekankan sekali lagi kepada pengelola sektor kereta api dan juga pengelola moda transportasi lainnya bahwa keamanan dan kenyamanan harus menjadi perhatian utama. Saya juga berharap semoga pada arus balik nanti penumpang kereta api bisa terdistribusi dalam beberapa hari, tidak menumpuk pada hari-hari tertentu saja,” sebut Menhub Dudy.