Suharyanto menambahkan, lantaran tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk merawat para pasien di Rusun Nagrak akan didukung oleh sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta. Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan.
Apabila terjadi gejala diharapkan segera melapor ke puskesmas di wilayahnya. “Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya.
Temuan kasus Omicron di Indonesia diumumkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada hari ini. Kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Budi memastikan, pasien dengan inisial N tersebut tidak memiliki riwayat berpergian ke luar negeri. Budi juga menyatakan, pemerintah belum menemukan adanya transmisi komunitas varian Omicron.
“Untuk kasus Omicron pada petugas kebersihan di Wisma Atlet ini tidak memiliki history perjalanan luar negeri. Namun, kita belajar dari Hong Kong memang terjadi juga seperti itu. Jadi, karena dia melayani pasien sehingga akibatnya dia tertular,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers secara daring, Kamis (16/12).
Diketahui, meskipun terkonfirmasi varian omicron, N tidak menunjukkan gejala Covid-19. “Masih sehat tanpa demam, tanpa batuk-batuk, dan saat ini sudah di-RT PCR kembali setelah tiga hari berikutnya dan hasil tes PCR negatif,” ujar Budi.(qq)