
Pemkot Malang Perketat Penerapan PPKM Darurat
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto menambahkan, berdasarkan kesepakatan Forkopimda Malang Raya yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, akan dilakukan penyekatan di perbatasan wilayah.
“Untuk exit tol, hanya diberlakukan satu, di Singosari saja. Exit tol Madyopuro dan lainnya ditutup untuk membatasi pergerakan masyarakat. Kita juga akan memberlakukan jam malam, setelah tempat-tempat usaha tutup, bagi masyarakat yang tidak berkepentingan akan kita lakukan swab,” kata Budi.
Penyekatan tersebut, bertujuan untuk mengurangi mobilitas pergerakan masyarakat pada masa PPKM Darurat. Diharapkan, masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak, tetap berada di rumah dan tidak beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, lanjutnya, mulai Kamis (8/7), pihaknya akan melakukan operasi yustisi secara ketat, pada sektor perkantoran yang ada di wilayah Kota Malang. Pada masa PPKM Darurat, pekerja sektor esensial, diperbolehkan untuk masuk 50 persen, sementara sektor non-esensial 100 persen Work From Home (WFH).
“Kami imbau kepada masyarakat untuk menahan diri dan mematuhi aturan,” katanya, dikutip dari antara.
Wilayah Kota Malang masuk zona merah, atau wilayah dengan risiko tinggi penyebaran COVID-19. Selama satu pekan terakhir, penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang mencapai 218 kasus.
Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 7.284 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.275 orang dilaporkan telah sembuh, 675 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.(qq)