SURABAYA,Harnasnews – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berupaya dalam peningkatan layanan kesehatan bagi austisme. Salah satunya melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan menggelar class training dan workshop. Kegiatan ini bekerjasama dengan Forum Peduli Autisme Jawa Timur (FPAJT). Kolaborasi ini juga menggandeng Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Kesehatan Jatim dan Dinas Sosial Jatim.
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto mengungkapkan kegiatan ini merupakan bagian dari capacity building dalam managemen Autisme di Jawa Timur. Ada tiga trainer dari Autism Association of Western Australia (AAWA) yang memberikan pelatihan skill untuk memberikan dukungan transisi bekerja dan pendampingan layanan kesehatan bagi individu autistik.
“Pelatihan ini untuk kesekian kalinya dengan AAWA dalam peningkatan SDM di Jatim,” ujarnya usai membuka kegiatan Workshop Autisme “Mengatasi hambatan akses layanan Kesehatan Medis dan Gigi pada individu autistik” di Kantor BPSDM Jatim, Kamis (7/11).
Sebanyak 300 peserta yang terdiri dari guru dan tim UKS, tenaga kesehatan di Puskesmas, tenaga pendamping Dinsos, orang tua dan pemerhati anak disabilitas dari berbagai kota di Jatim mengikuti kegiatan yang digelar pada 6-7 Nopember 2024.Ucapnya.
Dikatakannya, dia dengan AAWA dalam peningkatan SDM untuk managemen Austisme ini mengingat kemampuan dan kualitasnya dalam penanganan Austisme cukup bagus. Karenanya Benni berharap, kedepan para anak-anak penyandang autisme akan terlayani dengan lebih bagus dalam sektor Pendidikan dan kesehatan.
“Tahun depan bahkan ada pertemauan Asia-Pasifik AAWA dan melibatkan Pemprov Jatim yang mana, kami (Pemprov) menjadi based practise karena kita punya unit pengembangan untuk pengembangan kemampuan anak-anak autis dan tuna rungu. Mudan-mudahan dengan pelatihan ini kita memberikan yang lebih baik lagi dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi autisme,” tandas nya.
Sementara itu, CEO AAWA yang hadir sebagai ketua tim trainer, Joan McKenna Kerr mengungkapkan pihaknya terus mendukung perkembangan kapasitas profesional dan wawasan orang tua anak autistik agar mereka mendapatkan dukungan dan layanan optimal pada saat yang tepat.
“Kami mengapresiasi dampak kegiatan kerjasama ini yang terus berkembang hingga kini. Kami juga berharap keberhasilan pengembangan managemen autisme di Jatim bisa diekspos ke komunitas internasional dalam konferensi Asia Pacific Autism Conference yang akan kami fasilitasi 13-15 November 2025 di Perth,Australia,” ungkapnya.
Ketua FPAJT juga berharap agar hasil dari capacity building ini akan berdampak pada peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan pada individu autistik di Jatim.
“Di akhir training/workshop, peserta perlu menerapkan hasil belajarnya. Orang tua dan tim kesehatan di sekolah juga perlu bekerjasama dengan tim tenaga kesehatan di puskesmas atau rumah sakit untuk mempermudah individu autistik mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan,” urainya.
Misalkan, pengendalian stimulus sensoris di puskesmas seperti mengontrol intensitas cahaya dan kebisingan. Selanjutnya, penggunaan alat bantu visual kesehatan dibutkan untuk menjelaskan prosedur layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa Jawa Timur mampu mengembangkan kerjasama internasional yang optimal dan bermakna dalam memperkuat kemitraan bilateral Indonesia-Australia.(PUL)