JAKARTA, Harnasnews – Desakan publik yang begitu kuat dan permintaan Presiden Joko Widodo agar Kapolri mengusut tuntas para pelaku dibalik insiden polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Joshua di rumah dinas mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo kini mulai terungkap.
Keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang menonaktifkan sejumlah perwira tinggi hingga bintara Polri yang diduga terkait dangan peristiwa penembakan Brigadir Joshua, dinilai sudah tepat.
“Keputusan pimpinan Polri yang menonaktifkan Ferdy Sambo hingga dilakukan penahanan di tempat khusus di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, saya rasa sudah tepat sekaligus menjawab keraguan publik terhadap Polri dalam mengungkap kasus tewasnya Brigadir Joshua,” tegas direktur eksekutif Etos Indonesia Institute, Isjandarsyah dalam keterangannya kepada Mediakarya, Minggu (7/8/2022).
Terkait dengan peristiwa tersebut, Etos Indonesia mengimbau agar anggota Polri mawas diri dan bisa menjaga sikapnya, baik perilaku maupun lisannya guna membenahi institusinya yang saat ini dalam kondisi terpuruk. Menurut dia, tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi ini pasca kejadian polisi tembak polisi di rumah jenderal bintang dua itu.
Sebab, kata Iskandar, Div Propam sebagai garda terdepan dalam melakukan penegakkan disiplin terhadap anggota Polri tapi tercoreng dengan peristiwa berdarah di rumah Kadiv Propam.
“Jika Div Propam sendiri sebagai lembaga penegak disiplin terhadap anggota kepolisian saja tidak dapat menjaga marwahnya, lantas kepada siapa masyarakat percaya. Apalagi sikap kesatria bagi pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan itu tidak kunjung mengaku,” katanya.