Penanganan Covid -19 di Kabupaten Sumbawa Dinilai Masih Lemah

SUMBAWA,Harnasnews.com – Pimpinan DPRD Kabuoaten Sumbawa menggelar  Rapat Pansus DPRD terkait pembahasan terhadap pengawasan penanggulangan Covid 19.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua Pansus Covid -19 DPRD Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri AR dan  10 UPT Puskesmas Dinas Kesehatan dan Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumbawa.

Ketua pansus covid-19 DPRD Sumbawa Syamsul Fikri mengatakan, rapat Pansus ini difokuskan pada pembahasan terhadap pengawasan penanggulangan covid 19 di wilayah Kabupaten Sumbawa.

Pihaknya juga menyoroti kinerja Dikes, sebab berdasarkan trandnya angka positif Covid-19 di Sumbawa terus mengalami peningkatan. Padahal, kata dia, anggaran penanggulangan Covid telah dinaikkan.

“Kami meminta dari dikes menyampaikan kepada kami APD apa saja yang telah di berikan kepada tiap – tiap puskesmas dan penjelasan tersebut di sertai dengan data,”singkatnya.

Sementara Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafik yang hadir dalam pertemuan tersebut bahwa awal mulanya covid-19 tersebut maret 2020 sampai hari ini sangat memprihatinkan. Dimana yang menjadi pintu terdepan penanganan covid tersebut yakni dinas kesehatan.Sehingga dinas terkait dengan penanganan covid -19 ini masih lemah di Kabupaten Sumbawa.

“Ini jangan sampai ketika masyarakat itu datang berobat para nakes tidak menggunakan APD supaya tingkat penyebaran covid tersebut semakin mengecil. Oleh karena itu, kami mempertanyakan apakah di puskesmas itu sendiri ada program khusus yang di lakukan untuk menangani pasien covid -19. Karena kebanyakan masyarakat melakukan pemeriksaan di puskesmas – puskesmas wilayah masing masing,”tegasnya.

Selain itu juga pihaknya meminta semua masyarakat yang memeriksa dengan kartu SKTM harus di terima adminitrasinya di puskesmas,”harapnya.

Sementara itu Abdul Malik selaku Sekdis Kesehatan Kabupaten Sumbawa menjelaskan soal penanganan covid yang dinilai  ditangani dengan serius. Di mana di tingkat kecamatan memberikan pelatihan dalam bentuk on job training (penjelasan singkat) guna untuk memberikan pemahaman terhadap nakes yang ikut dalam gugus tugas covid-19..

“Laporan kami tentang distribusi alat maupun perlengkapan lainya yang kami telah distribusikan ke puskesmas dan jika kami di minta untuk menyerahkan laporan tersebut kami sudah siap karena tidak satu pun pendistribusian yang tidak kami laporkan,”sebutnya.

Tambah, Malik, bahwa terkait dengan penyediaan alat rapit antigen pihaknya telah mendistribusikan dengan anggaran Rp 900 juta serta untuk pembayaran intansif nakes sendiri di tingkat puskesmas dan rumah sakit pada tahun 2020 sejumlah Rp 12 Milyar serta ada Rp 700 juta tunggakan yang masuk dalam angka 12 milyar tersebut.

Leave A Reply

Your email address will not be published.