JAKARTA, Harnasnews.com – Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan menilai lonjakan kasus positif COVID-19 berpotensi menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021.

“Lonjakan kasus yang terjadi sejak awal Juni, dikhawatirkan akan menahan laju perbaikan pada perekonomian nasional,” kata Pingkan dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Pingkan menjelaskan lonjakan kasus yang disertai dengan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro ini dapat menghambat momentum perbaikan ekonomi sejak awal 2021.

Menurut dia, salah satu sektor ekonomi yang akan terdampak adalah sektor ritel mengingat adanya peraturan pengurangan kapasitas operasi restoran dan tempat-tempat makan.

“Kemungkinan implementasi PPKM mikro yang diperpanjang juga akan menurunkan pendapatan pengusaha sehingga dikhawatirkan akan berdampak kepada para pekerja,” ujarnya.

Namun, dari sisi bidang usaha, ia memproyeksikan sektor teknologi informasi dan komunikasi serta pertanian, kehutanan dan perikanan masih bisa menunjukkan pertumbuhan yang positif.