JAKARTA, Mediakarya – Pandemi Covid-19 dianggap telah mengubah perilaku konsumsi masyarakat, dalam kaitan itu komunitas startup nasional dituntut untuk terus berinovasi dan lebih agresif dalam memberikan layanan digital di Indonesia. Pasalnya, pandemi Covid-19 berimbas positif terhadap layanan digital di Indonesia.
Demikian mengemuka dalam webinar bertajuk Bijak Bertransaksi: Jual Beli di Era Pandemi, yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (14/9). Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 150 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dan Head of Advisor Finasialku.com, Robby Christy sebagai narasumber.
“Dengan gaya hidup serba digital, seperti bekerja, belanja, rapat hingga sekolah, pengguna internet di Indonesia melonjak 16 persen atau bertambah 27 juta orang pengguna antara tahun 2020 hingga 2021. Penetrasi internet pun melonjak menjadi 73,7 persen per Januari 2021,” kata Meutya Hafid.
Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan e-commerce akan menjadi penyumbang terbesar dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). “E-commerce diprediksi berkontribusi hingga 34 persen atau Rp 1.900 triliun,” ujarnya.
Ia mengatakan DPR terus mendorong pemerintah untuk mempercepat berbagai upaya dalam membangun literasi digital sehingga menjadi upaya perubahan kultur dan attitude masyarakat dalam percepatan transformasi digital.
“Mengakses internet secara mudah, cepat dan terjangkau merupakan impian seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” katanya.