JAKARTA, Harnasnews.com – Direktur Eksekutif Center fof Public Policy Studies (CPPS) Indonesia, Bambang Istianto menilai, menjelang suksesi kepemimpinan nasional, yakni Pilkada serentak, Pileg dan Pilpres pada 2024 mendatang, saatnya petinggi partai melakukan bersih-bersih terhadap kadernya yang melakukan perbuatan tercela dan berdampak buruk pada citra partai yang menaunginya.
Seperti baru baru ini, citra buruk menimpa partai Golkar atas perbuatan tercela salah seorang kadernya yaitu Azis Syamsuddin yang diduga mempengaruhi seorang penyidik KPK bernama SRP dengan mempertemukan dengan seorang kepala daerah (MS) yang menghdapi masalah hukum.
“Upaya intervensi dalam proses penyelidikan oleh seorang pejabat publik sudah barang tentu merupakan pelanggaran etika dalam pemerintahan. Perbuatan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik sebagai wakil ketua DPR tapi juga bagi partai politiknya dimana bernaung,” ujar Bambang kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Bambang berpendapat, manuver Azis sudah barang tentu menjadi pukulan telak bagi Partai Golkar, selain itu dapat menurunkan citranya yang selama ini dibangun dengan susah payah oleh pimpinan dan jajaran fungsionarisnya.
Karena itu, kata Bambang, jika Golkar ingin tetap menjaga simpati publik agar dukungan tetap mengalir pada Pileg dan Pilpres 2024 tindakan cepat tegas dari pimpinan partai harus dilakukan.