Peningkatan Kinerja Jadi Tolak Ukur Keberhasilan Pelatihan Kompetensi KUMK
DENPASAR,Harnasnews.Com – Peningkatan kinerja menjadi ujung dari pelatihan berbasis kompetensi bagi Koperasi dan UKM (KUKM). Hal itu terefleksikan dari peningkatan aset, omset dan kualitas tata kelola KUMK.
“Selain parameter kinerja diatas, hal yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana pengembangan usaha KUKM yang bersangkutan, apakah stagnan ataukah mampu menangkap peluang-peluang usaha yang lain,” ungkap Plt Deputi Pengembangan SDM, Rully Nuryanto, dalam arahannya pada pelatihan berbasis kompetensi bagi kasir, juru bayar, LKM, dan pengelola koperasi di Denpasar, Sabtu (30/6).
Rully memaparkan, kualitas SDM KUKM yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing, menjadi kunci bagi pelaku KUKM untuk bisa bersaing dengan pelaku usaha lain.
“Sebagai pelaku KUKM, kita sudah harus akrab dan mengimplementasikan hal-hal seperti profesionalisme, digitalisasi, go global dan accountble,” ujarnya.
Rully menambahkan pada 2018 ini, Kemenkop dan UKM menargetkan memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada 500 orang pengelola koperasi di seluruh Indonesia. Wilayah yang disasar dalah Lampung, NTB, Sumbar, Maluku Utara dan Bali.
Uji Petik
Sementara itu Kadinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Dewa Indra Putra mengatakan untuk bisa mengetahui tolak ukur keberhasilan pelatihan berbasis kompetensi bagi KUMK, pihaknya akan mengadakan uji petik secara berkala ke koperasi maupun UKM yang mengikuti pelatihan.