
SUMBAWA,Harnasnews – Dalam rangka mempercepat capaian target pembangunan daerah, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk terus meningkatkan semangat kerja dan komitmen dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan serta pelayanan publik.
Hal tersebut disampaikan Bupati H. Jarot saat menghadiri acara Halal Bihalal Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang digelar di Aula H. Madilaoe ADT, Kantor Bupati Sumbawa, Jumat pagi.
“Kita harus kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cepat, karena tantangan pembangunan tidak bisa menunggu”. tegas Bupati di hadapan seluruh peserta yang hadir.
Bupati juga menekankan pentingnya respon cepat berbagai persoalan pembangunan, sembari memberikan contoh nyata bagaimana Pemerintah Kabupaten Sumbawa bertindak cepat dalam menghadapi persoalan di bidang pertanian .
Ia menyebut beberapa persoalan sangat krusial di bidang pertanian di antaranya stok jagung tahun 2024 di Bulog masih 26.000 ton, sementara ruang gudang yang tersedia hanya 10.000 ton. “Panen petani sudah di depan mata. Pertanyaannya, ke mana kita akan bawa hasil panen ini? Siapa yang akan membeli?” urainya.
Ia juga mengungkap persoalan lainnya yaitu mitra swasta keberatan membeli jagung dengan harga HPP Rp. 5.500 per kilogram karena harga jual di pabrik Surabaya hanya Rp. 5.300 per kilogram. “Kalau beli di Sumbawa Rp. 5.500, jelas mereka rugi. Ongkos kirim saja belum dihitung,” tambahnya.
Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumbawa segera mengambil langkah cepat. “Usai rapat, langsung kami bersurat ke Menteri Pertanian, Bulog Nasional, Badan Pangan Nasional, dan Gubernur NTB. Alhamdulillah, belum sampai 24 jam, kami mendapat respon dari Deputi Pangan Nasional. Tadi malam langsung digelar Zoom Meeting bersama 21 stakeholder pusat seperti Kementan, Bulog, asosiasi petani dan peternak, serta Badan Pangan Nasional,” jelas Bupati.
Bupati H. Jarot Jarot menutup penjelasannya dengan menegaskan pentingnya semangat kerja cepat dan sinergi lintas sektor dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan. “Kalau kita hanya bahas di tingkat lokal saja, non sense kata orang sono, sama artinya kita ‘saling pungit sama nonda bulu otak’, pungkasnya mengutip bahasa Sumbawa.
Bupati H. Jarot mengatkan bahwa momen silaturrahim dan saling memaafkan harus diikuti dengan semangat baru untuk bekerja lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih kolaboratif demi kemajuan Kabupaten Sumbawa.(Red/Hum)