Peringatan  ISRA’MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1440 H

Dalam sambutan Bupati Sumbawa yang dibacakan oleh sekretaris Daerah Kab. Sumbawa Drs.H. Rasyidi menyampaiakn bahwan peringatan isra’ mi’raj nabi muhammad saw yang kita laksanakan pada malam hari ini mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada allah swt, serta menjadi motivasi bagi kita semua dalam mewujudkan masyarakat kabupaten sumbawa yang hebat dan bermartabat, yang religius dan berkepribadian luhur, sebagaimana falsafah hidup tau samawa, “takit ko nene, kangila boat lenge”.

Sebagaimana kita ketahui bahwa peristiwa Isra Mi’raj yang kita peringati malam ini merupakan peristiwa spektakuler yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada malam hari, dari masjidil haram di mekkah ke masjidil aqsha di palestina. kemudian beliau di mi’rajkan ke sidratul muntaha hingga ke mustawa. peristiwa itu terjadi pada tanggal 27 rajab, ketika beliau berusia 51 tahun, yaitu satu tahun menjelang hijrah ke madinah.

Peristiwa isra’ mi’raj nabi muhammad saw sarat dengan berbagai peristiwa simbolis yang penuh makna. berbagai bentuk pengalaman yang dialami oleh nabi selama perjalanan itu dimaksudkan oleh Allah untuk memperlihatkan secara langsung kepada Nabi Muhammad sebagian dari tanda-tanda kebesaran-nya. pengalaman tersebut kemudian disampaikan kepada umatnya agar direnungkan dan dipetik hikmahnya, sehingga umatnya mampu meraih martabat lebih tinggi di sisi Allah SWT.

Oleh karena itu, sangat tepat bila pada malam hari ini kita bersama sama dapat melaksanakan peringatan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW. majelis seperti ini sangatlah kita butuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas ibadah serta menguatkan jalinan ukhuwwah islamiyah di antara kita.

Sebab dengan terjalinnya persaudaraan yang kuat, dilandasi aqidah, iman, serta agama yang murni karena rabb yang maha Esa, Insya Allah mampu mempersatukan umat islam yang ada, khususnya umat islam di daerah yang kita cintai ini. hal ini sejalan dengan tema peringatan isra’ mi’raj kali ini, yaitu : “dengan momentum peringatan isra’ mi’raj nabi besar Muhammad SAW, kita jadikan upaya menegakkan aqidah melalui ibadah shalat dan memperkokoh ukhuwah di dalam negara demokrasi menuju sumbawa hebat dan bermartabat”.

Kita ketahui bersama bahwa salah satu hikmah penting dari peristiwa isra’ mi’raj nabi muhammad saw adalah beliau menerima perintah shalat lima waktu, yang kemudian menjadi syari’at untuk disampaikan kepada ummatnya. perintah shalat itu adalah sesuatu yang sangat penting.

Melalui pengamalan shalat, seorang hamba dapat mencapai derajat yang terpuji dan merasakan kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan Allah SWT. banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari gerakan dan bacaan shalat, yang kemudian perlu kita transfer dalam kehidupan kita sehari-hari. manakala nilai nilai shalat itu telah mampu kita implementasikan, maka saya yakin, perasaan sombong, ‘ujub, takabbur, arogan, congkak dan berbagai sifat negatif lainnya mampu kita hindari, sehingga terbentuklah sifat tawadhu, disiplin, sabar, dan jujur dalam kehidupan sehari hari.

Bahkan dengan prinsip disiplin dan kepatuhan yang diajarkan dalam shalat, jika kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam segala peran dan aktivitas kita, maka insya allah akan dapat menunjang ikhtiar kita untuk mewujudkan masyarakat yang aman, tenteram, bahagia, dan harmonis.

Kita juga berharap, mudah-mudahan melalui momentum peringatan isra’ mi’raj kali ini, dapat semakin memperkokoh ukhuwah islamiyah dan wathaniyah kita sebagai bangsa, terlebih menjelang pileg dan pilpres 2019 yang tinggal menghitung hari. kita merasakan bagaimana situasi sosial politik mulai terasa panas akhir-akhir ini. kita juga menyaksikan di berbagai media sosial, nuansa politik yang saling mencerca pun sudah mulai terasa. berita-berita hoaks seolah tak dapat terbendung. begitu juga para pendukung masing-masing kandidat, cenderung melupakan akhlaq yang baik, sehingga saling menghujat satu sama lain.

Untuk itulah pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten sumbawa, agar mendudukkan ukhuwah, persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya. karena kekuasaan dalam politik bukanlah segala-galanya dan bukan hal yang harus didapatkan dengan segala cara. kekuasaan hanyalah instrumen guna menjalankan kebijakan dan program untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Selain itu, kita juga perlu memaknai bahwa isra’ mi’raj tidak hanya merupakan bagian dari transformasi spiritual, tetapi juga transformasi sosial. transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk senantiasa taat, tunduk, dan patuh kepada segala ketentuan yang digariskan oleh allah swt, dengan suatu keyakinan bahwa perbuatan benar mendatangkan pahala dan perbuatan salah mengakibatkan dosa.

Adapun transformasi sosial, mengajak kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan, melakukan hijrah dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju terang.(Herman /Hms)

Leave A Reply

Your email address will not be published.