Perintis Tahfidzul Qur’an Serahkan Beasiswa Senilai Rp50 Juta Kepada Desa Palengaan Laok

PAMEKASAN Harnasnews – Pemerintah Desa terdahulu sekaligus perintis Tahfidzul Qur’an Palengaan Laok, kecamatan Palengaan, kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Sa’id memberikan bantuan beasiswa terhadap 19 mahasiswa dan mahasiswi Tahfidzul Qur’an, dari jenjang S1- S2 Senilai 50 juta, di berikan setiap semester

Mantan Kepala desa Palengaan Laok Sekaligus Perintis Tahfidzul Qur’an Mohammad sa’id mengaku bersyukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya acara penyerahan Beasiswa Tahfizd kepada 19 mahasiswa dan mahasiswi se desa Palengaan Laok dari berbagai perguruan tinggi di pulau Madura dan Jawa.

“Saya sangat berterimakasih kepada para pembina Tahfizd di desa palengaan laok yang telah bekerja sama dengan pemerintah desa, dimana setiap bulan dilaksanakan tadarus Tahfizdul Qur’an Dengan jumlah peserta sekitar 350 peserta dan itu diberikan seragam oleh pemerintah desa dengan anggaran dana desa dan Alhamdulillah berjalan lancar,” kata Muhammad Sa’id Kamis (8/2/2024)

Lanjut mantan kepala desa Palengaan Laok yang saat ini mencalonkan sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Pamekasan dari Partai Demokrat dapil 2, Bahwa program beasiswa Tahfizd ini merupakan program berkelanjutan dimana setiap semester akan diberikan beasiswa senilai 50 juta mengambil dari dana desa palengaan laok

Pihaknya berharap program ini bisa dilanjutkan dan ditingkatkan, bagaimana di Palengaan Laok menjadi bumi Tahfidzul Qur’an dan pendidikannya bisa lebih ditingkatkan tidak hanya S 1 saja akan tetapi sampai ke S 2 dan selanjutnya.

Ainur Rofik dari dusun teklampok 2, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Darul Ulum Banyuanyar merasa senang dan bahagia karena mendapatkan beasiswa.

“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah desa Palengaan Laok, karena sudah mengurangi beban orang tua, sehingga saya pribadi lebih semangat
Untuk kuliah dan meningkatkan mutu belajar dalam sekolah tinggi,” ungkapnya

Sementara Ketua Pembina Tahfidzul Qur’an Desa Palengaan Laok K. Abd Adim Yz menambahkan bahwa mereka tidak hanya selesai menghafal Al-Qur’an begitu saja, jadi mereka belajar memahami karena dalam pembelajaran Al- Qur’an 1 belajar membaca 2 belajar memahami dan 3 Belajar mengamalkan Al-Qur’an

“Dari itu bagai mana ada peningkatan untuk memahami Al – Qur’an, tidak hanya prespektif tafsir yang kita kaji di pesantren, karena bisa saja mereka menggabungkan pada ilmu -ilmu umum yang mana nanti mereka mampu menggabungkan dari Al – Qur’an dan ilmu – ilmu yang ada di Kampus,” tutur K. Abd Adim Yz selaku pengasuh Lembaga Tahfidz dan Studi Al – Qur’an Berbasis Bahas Asing (LTSQ – BBA) Pondok pesantren Nurussalam

Pihaknya berharap untuk pemerintah desa sudah bagus, karena memang kewajiban bersama, dari pembina Tahfizd dan pemerintah desa untuk bekerja sama dengan mengtahfidzkan masyarakat, dan memasyarakatkan Tahfidz di desa palengaan laok

“Jadi bagai mana kerja ini terus bersinergi dan terus ditingkatkan target – targetnya, Karena sukses tidaknya sesuatu itu, pertama yang harus dipastikan itu targetnya, Tampa target kita tidak bisa tau sukses tidaknya,” tutup K. Abd Adim Yz.  (Sib)

Leave A Reply

Your email address will not be published.