Ditambahkannya, perajin Bali harus kuat dan bersemangat untuk memulai pergerakan di tengah pandemic Covid-19 ini, menguasai infomasi teknologi adalah salah satu cara dan upaya yang dimiliki setiap orang, dimana kita harus mampu mengatur diri kita sendiri, jangan sampai saat pandemic mulai melandai dan normal baru kita mulai pemanasan dan berkemas, maka hal itu akan menyebabkan kita kalah cepat dengan kemajuan IPTEK yang sedang melanda dunia. “Peran Dekranasda di sini adalah memfasilitasi terselenggaranya pameran IKM/ UMKM bagi perajin lokal sehingga terjadi transaksi langsung dengan konsumen, di sampaing harus kreatif dan inovatif dengan cara beradaptasi terkait situasi yang ada saat ini,” imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi , UMKM dan Perdagangan Kota Batu Eko Suhartono mengatakan kunjungan kerjanya ke Bali adalah karena Bali dan Batu sama-sama daerah yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 ini, yang sama-sama hidup dari sektor pariwisata dan saat ini mengalami keanjlokan cukup keras. Pihaknya datang untuk tahu bagaimana Bali mulai bangkit dengan sektor IKM/ UMKMnya disamping juga sektor pertanian. Selain pameran IKM/ UMKM di Taman Budaya Art Center, kunjungan juga akan dilaksanakan ke Kabupaten Gianyar.
Ke depan, Ny Putri Koster berharap agar Bali mampu menjadi etalase bagi produk kerajinan nusantara, sehingga landasan kerja berupa pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat adalah menjadi faktor utama bagi pulihnya daerah Bali dan Batu khususnya dari penyebaran dan penularan Covid-19. “ jangan sampai pandemic ini menjadi alasan untuk kita diam dan tidak berbenah serta jangan sampai sebuah kegiatan menjadikan alasan untuk kita tidak disiplin prokes. Namun berkegiatanlah dengan tetap menjaga jarak dan menggunakan masker, menjaga kebersihan tubuh terutama wajah sehingga mampu menggeliatkan perekonomian keluarga yang tidak membahayakan diri sendiri dan oranglain terkait kesehatan,” tegas Ny Putri Koster.
Dengan frekuensi yang sejalan antara Dekranasda Bali dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, maka produk lokal lebih mengutamakan pada pembenahan tampilan kemasan produk sehingga mampu mengangkat harga, sehingga tugas Dekranasda sebagai jembatan dari produk-produk yang dihasilkan oleh IKM/ UMKM di Bali antara konsumen dengan perajin menjadikan kewajiban yang dipikul bersama, namun apabila perajin mengalami permasalahan pada HAKI, marketing dan pemasaran maka akan diarahkan kepada Dinas Perdagangan untuk membantu, dan apabila perajin terkendala bahan baku maka mereka akan dihubungkan dengan Disperindag, sedangkan jika mereka mengalami kendala akibat permodalan maka perajin akan berhubungan langsung dengan pihak Bank BPD Bali selaku penyedia modalnya.{CVS}