“Penguatan sistem perlindungan WNI menjadi salah satu program kerja prioritas,” kata Ubaedillah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Prioritas lainnya adalah kemitraan strategis bidang ekonomi digital, ekonomi kreatif dan ekonomi hijau, perluasan akses pasar, promosi dan perlindungan investasi, kemitraan strategis bidang ekonomi syariah, produk dan pariwisata halal, kemitraan strategis bidang pendidikan (vokasi) dan peningkatan diplomasi publik baik sosial, budaya maupun agama.
Mantan Atase Pendidikan, Riset dan Teknologi (Atdikbudristek) KBRI Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia 2017 – 2021 ini mengatakan Brunei pemetaan kepentingan utama negara Brunei adalah merupakan mitra kerja sama bidang perdagangan dan industri, sumber tenaga kerja asing terbesar dan mitra kerja sama bidang sosial, budaya dan agama.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menginginkan agar KBRI Bandar Seri Begawan mampu memimpin diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Dia mengatakan saat uji kepatutan tadi juga ada masukan dari Komisi I untuk mendirikan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Brunei Darussalam.