Petani Tebu Harapkan Ada Kenaikan Harga Gula
JAKARTA, Harnasnews.com – Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengharapkan pemerintah dapat menaikkan harga pembelian di tingkat petani. Harapan tersebut diklaim lantaran kenaikan biaya produksi serta belum adanya kenaikan harga dalam lima tahun terakhir.
“Kami berharap pada musim giling tahun ini ada kebijaksanaan dari menteri perdagangan. Mimpi kami, semoga harga naik jadi Rp 11.500 per kilogram di tingkat petani,” kata Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen, dalam Rapat Kerja Nasional di Jakarta, Jumat (9/4).
Soemitro mengatakan, petani pada dasarnya ingin agar harga gula bisa murah dengan cara meningkatkan produksi tebu. Namun, keinginan itu tidak mudah lantaran banyaknya kendala yang dihadapi petani.
Ia mencontohkan seperti sulitnya bagi petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Sementara, pupuk non subsidi juga kerap kali sulit didapatkan petani. Soemitro mengatakan persoalan pupuk merupakan satu dari sekian banyak hambatan yang ada untuk bisa meningkatkan produksi dan menekan biaya produksi.
“Sekali lagi, maaf bila keinginan kami terlalu tinggi. Namun itu wajar karena sejak 2016, harga gula di tingkat petani masih Rp 9.600,” ujar Soemitro, dikutip dari republika.
Menanggapi itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan, tingkat rendemen gula tahun 2020 sebesar 7,17 persen. Dengan tingkat rendemen itu, kalkulasi harga wajar dari tingkat petani sebesar Rp 7.614 per kg.