PAMEKASAN,Harnasnews – Dihari Ulang Tahunan Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan Madura Jawa Timur (PIJP) kali ini menjalin kerjasama dan membangun simbiosis mutualisme dengan salahsatu Chief Executive Officer (CEO) Skincare ternama yang asli produk Indonesia dan menyebar luas di seluruh manca Negara.
Raker tersebut yang diselenggarakan oleh Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) mulai dari tanggal 6 sampai dengan tanggal 9 Januari 2025 mampu menghadirkan Chief Executive Officer (CEO) CV Indri Berkah Rejeki yang dipimpin langsung oleh Novelia Indriyati Hasanah sebagai pemilik brand produk ternama yang banyak disukai oleh kalangan masyarakat di seluruh Indonesia dengan mengusung tema ” Tantangan dan Strategi Marketing Digital Untuk Branding Kuat Omset Melesat ” yang terletak di Internet Learning Cafe Timoho Jl. Ipda Tut Harsono, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara Novelia Indriyati Hasanah selaku Owner Artha LDT menyampaikan proses membangun sebuah brand produk kosmetik atau skincare tentunya banyak tantangan dan ujian yang cukup besar, tetapi kami yakin dari sebuah dinamika bisnis pasti ada hadiah terindah asalkan tetap optimis bekerja Sungguh – sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal
“Saya Terinspirasi membangun bisnis ini dari sebuah pertemanan yang sudah memliki produk sendiri, sehingga dalam perjalanan Saya termotivasi untuk membangun usaha sendiri,” katanya.
Lanjut, Novelia Indriyati Hasanah Sapaan akrabnya Bunda Haji (Bunji) yang sudah dikenal oleh masyarakat mengatakan membangun usaha menjadi seluas ini tanpa restu, doa orang tua dan yang terpenting berdoa kepada Allah agar dipermudah segala sesuatunya.
“Panjang ceritanya dalam meniti perjalanan ini, akan tetapi Saya membangun komitmen dengan keluarga untuk tidak mengambil riba dalam dunia bisnis meskipun saya pernah ketipu,” ungkap wanita asal Besuki, Situbondo.
Selain itu , ketua pelaksana Raker dan Media Gathering Muhri Andika menyampaikan sengaja kami datangkan Chief Executive Officer (CEO) dari kosmetik karena kami melihat proses brand produk yang begitu melesat dikalangan masyarakat.
“Selain profesi sebagai jurnalis tentu kita harus belajar bagaimana kita meniru atau mencuri ilmunya dan menimba pengalamannya menjadi seorang milyarder dalam membangun usaha,” tutup Muhri Andika. (Hasib)