Pasuruan, Harnasnews.com – ADM Candra Musi selaku Pimpinan Perum Perhutani KPH pasuruan melaksanakan kegiatan Pengecekan Pohon Tegaan secara langsung di lokasi petak 18, pada hari Selasa (14/09/2021).
Pimpinan Perum Perhutani KPH Pasuruan ADM Candra Musi di dampingi oleh Asper Lawang timur Dhali, mengecek langsung ke lokasi yang telah di tanami pohon tegaan pada beberapa waktu lalu.
Tujuan dari Candra musi melakukan pengecekan langsung, ingin mengetahui hasil penanaman Pohon Tegaan yang meliputi, pohon Cemara, pohon alpukat, pohon nangka, dan pohon kopi. Yang pernah di intruksikan kepada mantri hutan yang berada di wilayah KRPH Sugro.
Kegiatan ini juga menindak lanjuti kabar miring yang beredar di masyarakat, bahwa ada banyak hutan yang gundul, serta banyak hutan yang di kelola masyarakat secara individual, dan tidak adanya Pohon tegaan di hutan yang tumbuh.
Informasi yang beredar sempat menjadi sorotan oleh sejumlah lembaga, sampai adanya pemanggilan kepada Asper Lawang timur Dhali beserta jajarannya.
Sehingga Candra Musi selaku Pimpinan Perum Perhutani KPH Pasuruan terjun langsung ke lokasi yang berada di petak 18, KRPH Sugro yang sempat menjadi sorotan.
Setelah dilakukan pemgecekan dilokasi, ternyata informasi yang beredar tidak benar adanya, dan terlihat hutan yang telah di reboisasi berhasil ditumbuhi pohon-pohon tegaan yang pernah di tanami pada beberapa waktu lalu.
“Dilokasi saya melihat sesuai dengan apa yang diharapkan, yakni dengan banyaknya pohon tegaan yang pernah ditanam pada waktu lalu. Ini membuktikan bahwa Informasi yang beredar di masyarakat tidak benar adanya,” ujar Candra Musi.
Didalam giat ini Candra Musi mengintruksikan agar supaya jajaran dari Perum Perhutani KPH Pasuruan untuk terus menjaga kelestarian hutan, dan pohon tegaan juga harus tetap dilestarikan supaya dapat menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan.
“Saya mengintruksikan kepada seluruh jajaran Perum Perhutani KPH Pasuruan untuk terus menjaga kelestarian hutan, dan memastikan tetap menanam pohon tegaan juga, serta harus tetap dilestarikan supaya dapat menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan,” pungkas Pimpinan Perum Perhutani KPH Pasuruan.(Dre)