BOJONEGORO,Harnasnews – Pj. Sekda Kab. Bojonegoro menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) beserta rombongan di Kab. Bojonegoro, senin (18/11).
Kunjungan tersebut adalah upaya membangun sinergitas dan kerja sama dengan Pemerintah
Daerah dalam mengatasi persoalan sampah di Daerah, khususnya di Indonesia, sehingga mampu mendukung salah satu program prioritas Presiden RI yaitu Menjamin Pelestarian Lingkungan Hidup.
Hanif Faisol Nurofiq dalam kunjungannya di TPA Banjasari Kec. Trucuk menyampaikan bahwa KLH memiliki harapan Kab. Bojonegoro mampu menjadi Kabupaten percontohan pengelolaan sampah. Pihaknya siap mendukung dan bersinergi untuk mencapai tujuan tersebut. “Kita berharap terjalin kerjasama dari seluruh pihak untuk pengelolaan sampah. Kita bisa mulai dari pengelolaan hingga ke tingkat hulu atau setiap rumah, dan menghidupkan bank sampah yang dikelola oleh desa.” Terangnya.
Joko Lukito selaku Pj. Sekda Pemkab Bojonegoro menjelaskan bahwa TPA di Kab. Bojonegoro terdapat 2 titik. Dan di TPA Banjasari rencananya akan melakukan perluasan lahan untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah sampah. Pj. Sekda Pemkab Bojonegoro sangat mendukung program Kementrian Lingkungan Hidup, dan selama ini Pemkab Bojonegoro telah bekerja sama dengan CSR untuk memberikan pelatihan pengelolaan sampah kepada Siswa/i. Dan kedepan, Pemkab siap mendukung dan mensukseskan program KLH untuk membuat Bojonegoro sebagai Kab. Percontohan.
Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq ke kampung halaman Kabupaten Bojonegoro juga menjadi moment hangat silaturohmi temu kangen bersama keluarga dan alumni SMPN 1 Bojonegoro angkatan 90. Putra asli Mojokampung Bojonegoro yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan selatan tersebut setiba di Bojonegoro langsung berziarah menuju makam keluarga yang berada di area pemakaman Kelurahan Mojokampung.
Pelukan hangat dari teman-teman alumni memaknai keakraban penuh kenangan di masa-masa sekolah dulu. Putra dari pasangan Bpk. Imam Kurdi (alm) dan Ibu Siti Asyiah (alm) menambah satu nama jajaran menteri asli Bojonegoro setelah Pratikno di Kabinet Merah Putih.(SH).