Poklahsar di Sumbawa Dapat Pendampingan Manajemen Usaha
SUMBAWA, Harnasnews – Sejumlah Kelompok Pengolah dan pemasar hasil perikanan (Poklahsar) beberapa waktu lalu mendapatkan Pelatihan Manajemen Usaha yang diselenggarakan di Hotel Cendrawasih-Sumbawa Besar, Senin (08/05/2023).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbawa Rahmat Hidayat S.Pi MT, kepada media ini, Senin (15/05/2023), menjelaskan, kegiatan tersebut difasilitasi oleh lembaga Coastal Environmental and Fisheries (CEF) diikuti sebanyak 25 peserta dari beberapa kecamatan dan jenis usaha diantaranya pengolah kerupuk ikan, sambal ikan, bakso ikan, terasi udang, abon ikan, nugget, sosis, dan sebagainya.
Ia menjelaskan, lembaga CEF ini akan melakukan pendampingan terhadap Poklahsar terutama di wilayah Teluk Saleh selama 3 tahun dengan target di tahun ke-3 produk-produk yang dihasilkan bisa dijual ke ritel modern seperti minimarket, departement store, termasuk penjualan berbasis sistem teknologi IT secara online.
“Lembaga ini secara bertahap melakukan pendampingan manajemen usaha, mutu produk, izin produk, packaging produk dan fasilitasi mitra pasar.” terang Rahmat, sapaan akrab pejabat muda low profile ini.
Adapun sejumlah materi yang diberikan antara lain peningkatan daya saing produk, penerapan SNI, pengembangan usaha, pendampingan dan fasilitasi, penerapan jaminan mutu, keamanan pangan, manajemen usaha dan keuangan, desain label dan kemasan produk, promosi dan pemasaran serta akses pasar dan permodalan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi Poklahsar dalam mengelola usaha dan pemasarannya,” bebernya.
Karenanya, ia menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut mengingat saat ini jumlah produk olahan yang dihasilkan oleh poklahsar masih sangat rendah kurang dari 2 % bila dibandingkan dengan jumlah produksi perikanan per tahun.
“Tentu ini merupakan peluang yang besar bagi pelaku usaha karena bahan baku olahan perikanan tersedia disekitar kita sepanjang tahun,” cetusnya.
Menurutnya, melalui kegiatan industri perikanan maka nilai tambah produk menjadi lebih tinggi bahkan nilai jual bisa berlipat ganda, selain itu juga bisa menyerap tenaga kerja.
Untuk itu, ia berharap kepada peserta agar memahami materi yang diberikan oleh nara sumber dan menerapkannya dalam menjalankan usaha.
“Pemerintah daerah melalui dinas teknis akan mendukung penuh sarana prasarana apa yang menjadi kebutuhan poklahsar untuk mewujudkan kesuksesan pelaku UMKM perikanan, baik melalui APBD Kabupaten/Provinsi dan APBN melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan,” pungkasnya. (HR)