Sesampainya di Kantor Pusat Rosalia Indah, Palur, Solo, kedua awak bus tersebut mengganti armada dengan bus bernomor lambung 491 dan berpelat nomor AD-1700-CF karena bus bernomor lambung 317 mengalami kebocoran pada penyejuk udaranya (AC).
Selanjutnya bus tersebut melanjutkan perjalanan menuju Purwokerto dan sesampainya di Buntu, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, jumlah penumpang masih tersisa sebanyak 11 orang.
Akan tetapi ketika sampai di tanjakan Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, pada hari Senin (1/4), sekitar pukul 05.00 WIB, Dedi Priyanto yang kebetulan sedang mengendarai bus, melihat ada kepulan asap di kabin mesin belakang yang terlihat dari spion.
Oleh karena curiga terjadi kebakaran, Dedi segera mematikan mesin bus dan memutuskan saklar arus listrik dan membuka kabin belakang.
Saat mengetahui kabin mesin terbakar, Dedi segera berteriak memanggil Heri Cahyadi dan meminta seluruh penumpang untuk segera keluar dari bus.
Kedua awak bus berupaya memadamkan kebakaran tersebut dengan alat pemadam api ringan (APAR), namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil api menjalar dari belakang ke depan bus.
Selang 15 menit kemudian, bus yang semula berhenti, tiba-tiba mundur sejauh lebih kurang 100 meter dengan kondisi terbakar dan solar berceceran di jalan.
Api yang membakar bus tersebut dapat dipadamkan setelah dua mobil pemadam kebakaran dari Kemranjen dan Kembaran, Kabupaten Banyumas, datang ke lokasi kejadian. (Ant/Red)