Wahyu mengatakan dugaan sementara WNA atas nama LC meninggal karena bunuh diri, karena berdasarkan informasi dari keterangan para saksi yang bersangkutan sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri akibat depresi.
Percobaan bunuh diri pertama pada tanggal 23 Januari 2022 lalu, dimana ia mencoba melompat dari atas menara crane saat melaksanakan pekerjaan PLTMH, selanjutnya pada 24 Januari pada saat akan melakukan antigen karena akan dikembalikan ke negaranya, yang bersangkutan melarikan diri dan pada saat akan diamankan, memukul kepala sendiri dengan batu.
Kemudian pada 25 Januari saat dalam perawatan di RS Tombulilato, yang bersangkutan membenturkan kepala ke dinding, sehingga diborgol dan dijaga oleh dua orang rekan kerjanya atas nama LZ dan FB.
Sementara itu, menurut Wahyu berdasarkan hasil keterangan para saksi dan hasil oleh TKP sementara, LZ merupakan korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh rekannya LC.(qq)