Gresik, Harnasnews.com – Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, SH.,SIK.,Msi dan Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto.,ST.,M.si. Komandan Kodim 0817/Gresik Letkol Inf. Budi Handoko., S.sos melaksanakan kegiatan apel konsolidasi Operasi Ketupat Semeru 2019. Dalam rangka pengamanan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Gresik Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 245 Kabupaten Gresik. Kamis (13/6).
Dalam melaksanakan apel tersebut di ikuti oleh beberapa personil yaitu Kabag Ops Kompol Harna, Kabag Sumda Polres Gresik, Kompol. Hj. Budi Idayati dan Kabag Ren Polres Gresik Kompol. Sukri, PJU Polres Gresik, serta Kapolsek Jajaran Polres Gresik dan dari Ketua DPRD Kabupaten Gresik Drs. Ahmad Nurhamim, juga segenap personil, peleton Pramuka Saka Bhayangkara Gresik serta ormas Pemuda Pancasila dan PMK.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, SH., SIK.,Msi selaku pemimpin apel didampingi Bupati Gresik dan Komandan Kodim, memberikan penghargaan terhadap petugas yang terlibat dalam operasi ketupat semeru 2019, baik dari Personil Kodim 0817 Gresik yang menolong TPTKP Laka Lantas.
Pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2019, Dinilai lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya.
Polres Gresik beserta jajaran dibantu stake holder wilayah Kabupaten Gresik telah melaksanakan ops ketupat semeru 2019 selama 13 hari, terhitung tanggal 29 Mei hingga 10 Juni 2019 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1440 H.
Hasilnya lebih baik dari tahun sebelumnya dengan indikator keberhasilan menurunnya angka kecelakaan dan menurunnya pelanggaran lalulintas juga angka kejahatan.
Dirinya juga menerangkan berdasarkan data anev Ops Ketupat Semeru tahun 2019 dimana angka laka lantas menurun sebesar 72% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018, sebanyak 11 kejadian pada tahun 2018 dan 3 kejadian pada tahun 2019. Demikian juga penurunan pada pelanggaran lalu lintas sebesar 36%, sebanyak 390 pelanggaran pada tahun 2019 dan 618 pelanggar pada tahun 2018.
Angka kriminalitas juga mengalami penurunan sebanyak 20 kejadian tahun 2018 dan 4 kejadian pada tahun 2019. Dan penurunan tertinggi pada kasus Curat yaitu dengan 66% turun dengan 9 kasus pada tahun 2018 dan 3 kasus pada tahun 2019.
Diantaranya dengan melaksanakan deteksi dini dan aksi terhadap seluruh potensi gangguan Kamtibmas yang dapat menimbulkan ancaman, atau mapping dan monitoring terhadap kelompok yang di indikasi akan menggangu jalannya proses sidang (PHPU).
“Dalam jalin sinergitas adakan kordinasi yang baik dengan Instansi terkait , TNI Tokoh politik Pemuda, LSM dan komponen masyarakat secara terpadu dalam menciptakan keamanan, keselamatan serta ketertiban di tengah-tengah masyarakat,” tegas AKBP Wahyu S Bintoro.
Harus diwaspadai bersama menjelang sidang PHPU, terdapat beberapa kasus yang menjadi atensi dan berakibat kontijensi pasca pemilu tahun 2019 seperti beberapa waktu terakhir terjadi di Jatim yaitu pembakaran Polsek Tambelangan di Kabupaten Sampang.
Hal ini membuktikan bahwa wilayah Jatim menjadi target untuk menciptakan gangguan kamtibmas oleh beberapa pihak yang menginginkan ketidakstabilan kamtibmas pasca pemilu 2019.
“Untuk itu mari tingkatkan soliditas tiga pilar plus dalam menciptakan situasi wilayah aman dan kondusif,” terang Kapolres.
Polda Jatim menyiapkan sebanyak 6.331 Personel dan dibantu TNI sebanyak 2.980 Personel. Adapun Sasaran Giat Pengamanan yakni di Kantor KPU, Bawaslu, Gudang Logistik dan Obyek Vital di Jatim. Kegiatan Preemtif. Preventif dan Represif didukung Intelijen, berdayakan segala sarana dan prasarana secara maksimal.
“Dengan semangat “TOGETHER WE CAN DO THE BEST” Insya Allah dalam menjaga Kabupaten Gresik ini agar tetap aman, damai, dan sejuk,” pungkas Kapolres Gresik. (Hms /tomo)