
Aturan mewajibkan pemberitaan kasus anak di bawah umur, baik pelecehan mau pun kekerasan, agar tidak membuka identitas mereka secara langsung. Tujuannya adalah melindungi hak-hak anak tersebut.
“Guna meluruskan permasalahan pemberitaan apalagi kasus ini sudah viral di media sosial, kami sudah melakukan koordinasi terhadap pihak-pihak sekolah yang bersangkutan. Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyudutkan atau membuli kepada pelaku itu,” ujarnya.
Menurut dia, KKPAD Kalbar pada Jumat (5/4) sekitar pukul 13.00 WIB menerima aduan dari korban yang didampingi ibunya. Dalam aduan itu korban melaporkan dirinya telah mengalami kekerasan fisik dan psikis, seperti ditendang, dipukul, diseret sampai kepalanya berbenturan ke aspal. Selain itu korban hingga saat ini masih diopname di salah satu rumah sakit di Pontianak.
“Dari pengakuan korban, pelaku utama penganiayaan ada tiga orang. Sedangkan sembilan orang lainnya hanya sebagai penonton,” kata Eka. Dalam kesempatan itu, KPPAD Kalbar akan memberikan pendampingan baik kepada korban maupun pelaku. (Rep/Red)