Saat ini, lanjutnya, proses pengimplementasian telah dilakukan oleh masing-masing Poltekpar dengan skema yang masih berbeda, sehingga diperlukan sinergi dengan visi yang sama untuk mempraktikkan ASEAN MRA-TP.
“Indonesia tengah memimpin implementasi MRA-TP di lembaga pendidikan vokasional guna memberi arah di ASEAN sesuai dengan tugas keketuaan Indonesia di ASEAN untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani selaku Ketua National Tourism Organizations (NTOs) di Bali lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Kata dia, keseriusan Kemenparekraf dalam implementasi MRA-TP berkelanjutan adalah dengan membangun kelembagaan National Tourism Professional Board (NTPB) dan Tourism Professional Certification Board (TPCB).
Untuk tugas fungsi NTPB ialah mengontrol kualitas sistem edukasi proses MRA-TP yang nantinya hasil dari kontrol tersebut akan ditinjau oleh TPCB guna melakukan proses penjaminan mutu sertifikasi dan meregistrasi ke ASEAN.
“MRA-TP adalah sumber rujukan yang disepakati bersama untuk memfasilitasi pergerakan tenaga kerja profesional pariwisata di ASEAN. Sekarang Indonesia sebagai ketua komite untuk SDM (Sumber Daya Manusia) pariwisata ASEAN, semestinya harus bisa menunjukkan apa yang telah dilakukan dalam pengembangan SDM khususnya di sektor pariwisata,” kata dia, dilansir dari antara.