PASURUAN, Harnasnews.com – Berbagai upaya kreatifitas terus dilakukan masyarakat Desa Sukolelo bersama Pemdes Sukolelo Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan untuk mengembangkan potensi pariwisata di tengah deraan pandemi Covid-19.
Setelah ramai dan viral jadi perbincangan kalangan lokal maupun nasional dengan sebutan “Kampung Herbal” dari Kabupaten Pasuruan, dengan berbagai kreatifitas warganya, menjadikan Desa Sukolelo menjadi jujukan investor untuk berlomba-lomba mengajak kerjasama dibidang pariwisata maupun produk kreatif UMKM.
Terbaru, pada Hari Kamis (04/03/21) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) bersama Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) melaksanakan MOU kerja sama untuk mengembangkan potensi Desa Sukolelo agar menjadi destinasi wisata lebih baik lagi kedepannya.
Perlu diketahui bahwasanya Desa Sukolelo yang terletak di kaki gunung Arjuna yang didukung hawa khas pegunungan serta pemandangan menakjubkan memiliki berbagai keunggulan destinasi wisata seperti Kampung Herbal, Sumber Segaran serta Pasar Desa hasil produksi warga setempat.
“Potensi desa wisata sangat besar sehingga kami sepakat untuk melakukan kerjasama dalam hal peningkatan peran terhadap pengabdian masyarakat dalam hal pengembangan desa wisata di wilayah Indonesia,” ujar Adi Yuwono selaku ketua ASIDEWI.
Adi Yuwono menuturkan jika nantinya ASPPI maupun ASIDEWI akan saling mendukung dalam pelaksanaan program pengembangan, pendampingan dan pembangunan Desa wisata.
”Tentunya kami juga akan bahu membahu mempromosikan produk desa wisata Sukolelo ke seluruh masyarakat luas.”
“Peningkatan skill Sumber Daya Manusia (SDM) desa wisata, juga turut dilakukan untuk menjadi pelaku desa wisata yang profesional,” lanjut Adi Yuwono.
Sementara itu, Kades Sukolelo Nur Meidin menyambut baik kerja sama antara Pemdes Sukolelo bersama ASPPI dan ASIDEWI ini dalam rangka mendorong kemajuan desa wisata.
“Pentingnya peran desa wisata dalam pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia, karena Desa Wisata merupakan pengejawantahan dari konsep Pariwisata Inti Rakyat yang mengandung arti bahwa masyarakat desa memperoleh manfaat sebesar-besarnya dalam pengembangan pariwisata.”
“Masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata dalam bentuk pemberian jasa dan pelayanan yang hasilnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat diluar aktifitas mereka sehari-hari, hal ini dapat dicapai melalui keterlibatan masyarakat desa dalam setiap aspek pariwisata yang ada di Desa,” pungkas Nur Meidin. (por)