Presiden Jokowi Minta Masalah Besar Investasi Di Daerah Agar Cepat Diatasi

JAKARTA, Harnasnews – Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa bersama Bupati Sumbawa Drs H Mahmud Abdullah dan Forkompinda mengikuti Rapat Koordinasi Nasional bersama Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo Selasa (17/1).

Kepada media ini Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa di sela sela Rakornas tersebut mengatakan pada pembukaan Rakornas Presiden Jokowi Berpesan kepada seluruh Kepala Daerah dan Forkompinda untuk memberikan perhatian khusus pada Investasi, sehingga masalah masalah besar investasi di daerah dapat segera dituntaskan.

“Tak hanya masalah investasi, Presiden juga menekankan masalah penataan ruang, agar perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dikebut di setiap Kabupaten dan Kota, yang di dalamnya juga ada penataan dan persetujuan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB,” urai Rafiq.

Masih kata Rafiq terhadap inflasi, Kepala Daerah harus mengecek secara berkala harga harga komoditas pokok seperti Beras, Telur, Tomat, dan Bahan Sembako lainnya, juga masalah Stunting. Sebab hingga saat ini masih menjadi permasalahan nasional. Untuk itu, harus ada upaya lebih ekstra lagi dalam konferensi Stunting,

Menurut dia, Presiden Jokowi meminta agar pemerintah daerah untuk meningkatkan fungsi kontrol yang ketat hingga desa, bagaimana asupan ibu hamil dan kondisi puskesmas dalam penanganan ibu hamil dan melahirkan.

Dalam kesempatan tersebut kata Rofiq, Presiden Juga menyinggung tata kelola birokrasi, Penggunaan APBD dan pemanfaatan produk dalam negeri.
“APBD harus dibelanjakan untuk produk produk dalam negeri, sehingga hajat pengentasan kemiskinan dapat tercapai,” katanya.

Kepada kepala Daerah juga dipesankan agar memperhatikan indikator kinerja aparaturnya dalam mengentaskan kemiskinan, maka peran digitalisasi harus diimplementasikan.

“Presiden juga mengungkapkan tadi
Realisasi untuk TKDN secara nasional baru 60% dan masih ada uang mengendap yang tidak terpakai di Bank sebesar 123 Triliun, ini sangat besar,” urai Rafiq menceritakan.

Tak ketinggalan juga Presiden meminta agar Silva tidak banyak di setiap Daerah. Hal menarik pula presiden menjelaskan agar sebuah Kabupaten dan Kota mendesain kotanya dengan baik, melalui pemanfaatan potensi wilayah dengan memanfarkan sumberdaya lokal menjadi brand kotanya masing masing.

“Contohnya di sebuah kota di Negara Filipina menjadikan ikon Pisang sebagai branding-nya, juga ada daerah lainnya kota meubel, dan seterusnya. Maka Kita di Sumbawa juga bisa seperti itu apa yang ada bisa di branding
Ini Penting,” tandas Rafiq.

Presiden juga berpesan agar stabilitas politik dan keamanan pada pemilu 2024 dijaga, agar masyarakat tidak menjadi korban politik. Sejalan dengan itu kebebasan setiap individu untuk beribadah dan beragama pada setiap orang memiliki hak yang sama.

Ketua DPRD juga menyampaikan bahwa setelah dibuka Presiden Jokowi, dilanjutkan dengan Diskusi Panel bersama Menko perindustrian Airlangga Hartarto, dan menteri lainnya bidang perekonomian membahas materi pengendalian inflasi dan peningkatan ekonomi daerah. (HR)

Leave A Reply

Your email address will not be published.