Aceh Timur, Harnasnews – Isu program penumpang gelap pada Dana Desa (DD) menjadi salah satu pembahasan yang mengemuka dalam acara Workshop yang digelar oleh Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) versi Silatnas di Gedung Serba Guna Pendopo Bupati Aceh Timur, Kamis (22/06/2023).
Workshop yang mengusung tema “Mengembalikan Kedaulatan Dana Desa Sesuai Spirit UU Desa Nomor 6 tahun 2014” acara yang di ikuti puluhan Keuchik (kades) mendengar secara serius dan seksama pemateri yang di sampaikan Faisal, SP kepala Inspektur Aceh Timur dengan topik Pengelolaan DD yang Efektif, Efisien dan Tepat Sasaran. Pada sesi kedua di paparkan oleh Direktur Lentera Meuria Center (LMC) DR Firman Dandy SE.M.Si dengan topik Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Ekonomi dan Sustainable.
Pada sesi diskusi para peserta menyampaikan keresahan atas banyak program titipan pada DD dengan istilah lain program penumpang gelap.
Akibat banyak nya program titipan yang tidak ada pada usulan Musrenbang telah menyebabkan penggunaan DD tidak tepat sasaran. dan hal tersebut telah mengancam kemandirian desa dan kedaulatan DD sebagai mana diamanatkan UU Desa.
Menyikapi keresahan Keuchik, Faisal meminta kepada Keuchik dalam pengelolaan DD harus membuat perencanaan yang matang dan melibatkan semua elemen masyarakat.
Selain itu kata Faisal, “dalam realiasasi kegiatan harus dilakukan sesuai perencanaan, serta membuat laporan pertanggung jawaban secara lengkap” kata Faisal.
Jika itu di lakukan, jelas Faisal ” Keuchik tidak akan terjerat dengan hukum, tapi sebalik nya mencari masalah sendiri,
Sementara Firman Dandy menekankan dalam penggunaan DD dapat membuat perencanaan pembangunan Desa yang memiliki dampak pada perekonomian masyarakat.
Keuchik harus melihat dan memanfaat potensi ekonomi di Desa, sehingga akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Gampong(PAG) serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, terang Firman Dandy.
Ketua APDESI Aceh Timur, M.Ali kepada awak media menjelaskan tujuan di laksanakan Workshop bagian dari program kerja Apdesi untuk meningkatkan kapasitas, edukasi dan wawasan bagi Keuchik.
Kegiatan Workshop salah satu kegiatan yang sederhana, tanpa mengeluarkan biaya tapi memiliki dampak manfaat besar bagi Keuchik khusus nya.
Kedepan kata M.Ali pihak nya akan menyiapkan lebih banyak diskusi dengan semua stakeholder dalam mencari solusi, ide dan gagasan yang berorientasi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Desa.
Tentu saja dengan banyak menerima masukan dan kerja sama dengan lintas instansi dan stakeholder lain nya akan tercipta sinergitas demi terwujud nya persatuan dan pembangunan, pungkas M.Ali yang juga Keuchik Pante Merbo. (Zulmalik).