JAKARTA, Harnasnews – Mencuatnya isu terkait dengan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Gubernur Jawa Tenagah Ganjar Pranowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menapat tanggapan dari Ormas Pro Jokowi (Projo).
Bendahara Umum DPP Pojo Panel Barus mengatakan, berdasarkan peta politik nasional dukungan terhadap tokoh-tokoh yang belakangan moncer dalam survei Capres 2024 masih terlalu dini.
Pihaknya juga menlai anggapan bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Rakernas V Projo 2022 di Kawasan Candi Borobudur yang diartikan oleh sebagian orang itu bentuk keberpihakannya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu sangatlah berlebihan.
Sebab kata Panel, elektabilitas tokoh-tokoh yang muncul saat ini tidak ada yang sekuat Jokowi saat mau maju di Pilpres saat itu.
“Saat itu, elektabilitas Jokowi pada 2013 mencapai 44 persen, sedangkan elektabilitas tiga nama teratas menurut survei saat ini belum ada yang mampu menembus 30 persen,” ujar Panel Barus dalam keterangannya, Sabtu (4/6/2022).
Sementara, elektabilitas Anies Baswedan, Ganjar, Prabowo Subianto baru sekitar 70 persennya elektabilitas Jokowi di 2013.
“Dulu kami berpandangan bahwa Pak Jokowi dipasangkan dengan siapa pun akan menang. Namun kondisi Pilpres 2024 akan berbeda,” katanya.
Ia kemudian menyampaikan empat variabel penting dalam Pipres 2024 yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
Panel mengatakan variabel pertama adalah koalisi partai apa saja yang muncul. Variabel kedua, siapa capres yang didukung.