JAKARTA, Harnasnews.com – Ketua Umum Generasi Muda Berkarya (GMB) Raden Andreas Nandiwardhana mengaku geram dengan video yang diunggah oleh Partai Solideritas Indonesia (PSI).
Menurut Andreas, ungguhan video itu bukan hanya menyinggung keluarga mantan Presiden RI Ke 2, akan tetapi seluruh loyalis orde baru dengan segala kekurangan dan kelebihannya selama memimpin NKRI selama 32 tahun.
Untuk itu, GMB menuntut Partai PSI meminta maaf atas pencemaran nama baik Presiden RI kedua Soeharto dalam video yang diunggahnya di media sosial, beberapa waktu lalu.
“Kami meminta klarifikasi dan menuntut permintaan maaf dari PSI atas tuduhan-tuduhan yang menyudutkan Presiden Kedua Soeharto serta menurunkan semua video-video tersebut,” ucap Andreas, di Jakarta, Senin (4/6) kemarin.
Menurutnya, tuduhan-tuduhan yang dilayangkan PSI terhadap Soeharto tidak mempunyai bukti yang kuat dan nyata. Selanjutnya, ia menunggu permintaan maaf dari PSI kepada Partai Berkarya serta keluarga besar Cendana.
“Mereka harus klarifikasi dan meminta maaf sertra menurunkan semua Video-video tersebut. Jika sampai waktunya, mereka belum meminta maaf, kami akan melakukan langkah-langkah yang tepat guna meluruskan opini yang berkembang ditengah masyarakat.” katanya.
Sementara itu, Ketua Bid Polhukam DPP-GMB M Tasrif Tuasamu mengatakan, dalam hal ini PSI tidak mengajarkan cara beretika dalam berdemokrasi dan tidak fair.