PSI Munculkan Nama-Nama Cawapres Jokowi
Jakarta,Harnasnews.Com – Salah satu partai pendukung Jokowi, PSI, mengumumkan nama-nama kandidat Cawapres Jokowi.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meluncurkan sebanyak 12 nama Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang dianggap layak untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Melalui akun resmi Facebooknya, PSI merilis nama-nama kandidat yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh partai politik, profesional hingga pensiunan militer.
Nama-nama itu yakni dari kalangan militer, Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), mantan Panglima TNI Moeldoko yang kini menjabat Kepala Staf Kepresidenan.
Dari kalangan Ormas yakni Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, Ketua Umum GP Anshor NU Yaqut Chalil Qoumas, kemudian mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. Sedangkan kalangan partai politik hanya Ketum Golkar Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
Kemudian dari kalangan pengusaha, Chairul Tanjung, Nadiem Makarim yang dikenal sebagai pendiri serta CEO Go-jek, pendiri Lion Air Rusdi Kirana. Kemudian kalangan profesional Mahfud MD dan dua perempuan yakni Sri Mulyani, dan Susi Pudjiastuti yang kini sebagai pembantu Jokowi di Kabinet Kerja.
Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, keduabelasa nama itu bukan usulan harga mati dari partai PSI yang harus diterima oleh Jokowi maupun peserta partai koalisi lainnya, melainkan hanya sebatas usulan yang diterima atau masukan dari masyarakat dan berbagai tokoh yang selama ini PSI jumpai.
“Kami dapatkan nama-nama ini dari berdasarkan masukan berbagai kalangan, pada dasarnya PSI pasrahkan kepada Bapak Jokowi karena tentu mempunyai pertimbangan sendiri,” ujar Grace kepada awak media di Jakarta Pusat, Minggu (25/3).
PSI akan mempublikasikan di media sosial untuk diuji atau meminta tanggapan masyarakat.
” Dari 12 nama itu bisa bertambah atau bahkan berkurang seiring waktu berlalu, tergantung respon masyarakat sejak nama itu publikasikan” paparnya.
“Diterima atau tidak tergantung Bapak Jokowi, karena ada aspek-aspek lain yang dipertimbangkan. Kami akan meminta tanggapan rakyat Indonesia, mana menurut mereka paling cocok, bahkan bisa memungkinkan untuk menambah nama lain,” terang Grace. (Cj/Grd)