Menurut dia, Indonesia semakin banyak memiliki pemimpin perempuan di berbagai bidang, dan terus berupaya melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada pemberdayaan perempuan.
“Perempuan telah menjadi bagian dari kepemimpinan berbagai lembaga publik di Indonesia. Dan mereka mewakili kemajuan perempuan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia,” katanya.
Dia menilai dibutuhkan kebijakan “pemecah jalan” untuk mempersiapkan perempuan agar sepenuhnya dapat menghadapi krisis di masa depan.
Menurut dia, hal pertama dan yang terpenting adalah dengan meningkatkan kapasitas perempuan melalui pendidikan di setiap tingkatan.
“Tidak hanya pendidikan dasar, namun juga pendidikan berkualitas tinggi yang adalah hak setiap wanita,” ujarnya, dikutip dari antara.
Dia menilai faktor lain yang penting adalah langkah-langkah dalam memajukan infrastruktur digital yang adil dan literasi digital bagi perempuan untuk mengurangi kesenjangan digital.
Hal itu menurut dia karena lantaran teknologi digital berpotensi mempercepat pemberdayaan perempuan.
“Kita juga harus menyediakan lebih banyak akses keuangan untuk wirausaha perempuan dan usaha kecil dan menengah serta mendorong perempuan untuk lebih terlibat dalam menyelesaikan berbagai tantangan global, seperti pemulihan pandemi, memerangi pemanasan global, dan proses perdamaian,” ujarnya.
Puan mengatakan kesetaraan gender dan ketahanan perempuan berkaitan erat dengan kemakmuran rakyat, dan parlemen punya peranan penting mewujudkan tujuan tersebut.(qq)