Ia juga memandang bahwa Pancasila mengingatkan masyarakat untuk menjaga aspek politik, ekonomi, serta memperhatikan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Lebih lanjut, dia pun menyebut Pancasila adalah fondasi kokoh bagi negara yang beragam seperti Indonesia. Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa meninggalkan Pancasila sama halnya dengan mencabut jati diri bangsa dan mengkhianati amanat para pendiri bangsa.
“Mengganti Pancasila akan berdampak pada hilangnya karakter sebagai bangsa yang ramah, toleran, dan bergotong royong,” imbuh Puan, dilansir dari antara.
Pada upacara itu, Puan didaulat membacakan Ikrar Kesaktian Pancasila yang berisi tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Berikut bunyi Ikrar Kesaktian Pancasila yang dibacakan Puan dalam upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan. Baik dari dalam maupun luar negeri, terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegak-nya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan. Menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (sls)