PALU, Harnasnews.com – Puluhan rumah warga dan sejumlah rumah ibadah gereja serta pura di beberapa desa di Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kerusakan karena gempa bumi 5,7 SR yang terjadi pada Ahad, 24 Maret 2019.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso, Bastian Mentiri kepada ANTARA melalui telepon dari Poso, Senin membenarkan dampak dari gempa itu menyebabkan puluhan bangunan penduduk dan sarana ibadah rusak.
Ia mengatakan rumah warga maupun rumah ibadah yang rusak diguncang gempa rata-rata bangunannya menggunakan bahan bangunan berupa batako.
Selain itu, kata dia, ada juga yang sementara dibangun dan belum diplester sehingga mudah roboh.
“Saya pagi ini akan turun ke lokasi gempa untuk melihat seberapa besar dampak yang ditimbulkan,” kata Bastian.
Menurut informasi, ada warga yang mengungsi, tetapi mereka hanya membuat tenda darurat di depan atau halaman rumahnya.
Tidak ada warga yang mengungsi ramai-ramai ke satu tempat yang aman.”Mereka hanya membangun tenda darurat saja karena khawatir dan trauma dengan gempa yang terjadi pada saat banyak masyarakat sedang melaksanakan ibadah, terutama umat kristiani,” katanya.
Apalagi, di Kecamatan Pamona Utara merupakan wilayah yang banyak warga kristiani dan juga umat Hindu. Saat gempa, kebanyakan mereka berhamburan keluar rumah guna menghindari bangunan runtuh.