BALI,Harnasnews.com – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 109 Kodim 1611/Badung berlanjut memberikan pencerahan dan wawasan kepada warga masyarakat di sekitar lokasi pelaksanaan TMMD di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kota Denpasar.
Pemantapan wawasan dan pengetahuan masyarakat dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait paham radikalisme kepada warga masyarakat Banjar Kesambi, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Kamis (08/10/2020) malam, bertempat di Balai Banjar setempat.
Tujuan utama dari pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi ini yaitu guna memberikan pemahaman bagi masyarakat, tentang pentingnya melakukan pencegahan masuknya paham radikalisme di kehidupan masyarakat sedini mungkin.
Sebelum acara sosialisasi dimulai, Kepala Dusun Banjar Kesambi Kadek Kanda menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Satgas TMMD Ke 109 Kodim 1611/Badung dan warga masyarakat Banjar Kesambi yang telah hadir pada acara sosialisasi tentang paham radikalisme tersebut.
“Kegiatan sosialisasi paham radikalisme ini merupakan rangkaian kegiatan sasaran non fisik TMMD Ke 109 Kodim 1611/Badung yang sangat penting dan bermanfaat untuk kita simak bersama”, ucapnya.
Dirinya dan warga sangat mendukung sekali dengan adanya kegiatan seperti ini terkait sosialisasi paham radikalisme kepada masyarakat Banjar Kesambi. Di samping itu manfaat dari sosialisasi paham radikalisme ini tentunya akan memberikan wawasan dan pengetehuan tentang bahaya paham radikalisme di lingkungan masyarakat.
Harapan Kadek Kanda, hasil dari kegiatan sosialisasi ini agar warga masyarakat Banjar Kesambi bisa memahaminya termasuk nantinya bisa membagi pengetahuan dan informasi yang didapatkan kepada sanak keluarga dan lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan tersebut, acara sosialisasi juga dihadiri oleh Wayan Warka selaku Anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi PDIP. Dirinya selaku wakil rakyat mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Satgas TMMD Ke 109 Kodim 1611/Badung Tahun Anggaran 2020 dan warga masyarakat Banjar Kesambi yang telah hadir pada acara sosialisasi tentang paham radikalisme yang menurutnya penting untuk diketahui, dimengerti dan dipahami oleh masyarakat.
“Selamat buat TNI dalam hal ini Kodim 1611/Badung yang sudah senantiasa membangun bersama masyarakat karena kekuatan kita sesungguhnya dari masyarakat, jadi saya sangat bangga sekali Desa Kesiman Kertalangu menjadi tempat untuk kegiatan TMMD Ke109 ini”, sebutnya, sekaligus menyampaikan permintaan maaf tidak bisa hadir pada upacara pembukaan 22 September 2020 lalu, karena dirinya ada kegiatan di Lombok NTB.
Lanjutnya, kita selaku masyarakat sangat mendukung kegiatan TMMD Ke 109 yang dilaksanakan oleh Kodim 1611/Badung ini, barang kali kegiatan ini yang sudah kesekian kali di masyarakat, silakan berlanjut terus kami tetap mendukung dan saya kira masyarakat tidak perlu takut dengan TNI, apa lagi ada perwakilan TNI di sini yaitu Babinsa yang selalu siap sedia, setiap saat kalau ada masalah siap datang, jam berapapun bersama dengan Bhabinkantibmas untuk melayani masyarakat dengan baik dan penuh senyum.
Dalam sosialisasi dan pemberian materi tentang paham radikalisme disampaikan oleh Danramil 1611-06/Petang Kapten Inf I Wayan Suara yang menyampaikan bahwa sosialisasi ini ditujukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang bahaya paham radikalisme.
“Radikalisme merupakan tindakan yang sangat bertentangan dengan hukum dan tata kenegaraan kita yang berdasarkan Pancasila, UUD Negara RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, papar Kapten Wayan Suara.
Menurutnya, berbagai aksi teroris dan radikal perlu diwaspadai oleh masyarakat, dan apabila terdapat orang baru yang tidak dikenal dengan melakukan hal-hal mencurigakan sebaiknya segera melaporkan kepada pihak berwajib, dalam hal ini TNI maupun Kepolisian, atau Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sebagai upaya antisipasi sekaligus mencegah munculnya hal-hal yang tidak diinginkan.
Ditegaskan oleh mantan Pasiter Kodim 1611/Badung ini, upaya mencegah dan memerangi radikalisme tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri, tapi juga semua elemen masyarakat.
“Sinergi semua pihak dalam menciptakan kondusifitas keamanan di wilayah adalah tugas kita bersama”, pungkasnya.(BUDI)