KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Kota Bekasi merupakan kota yang heterogen dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa. Berbagai suku, ras dan agama berbaur dengan nyaman penuh toleransi di Kota Bekasi.
Agama merupakan salah satu pemicu gesekan di tengah masyarakat di berbagai daerah. Untuk itu, harus ada tokoh yang mampu membangun hubungan antar umat beragama. Salah satu anggota Fraksi Golkar Persatuan DPRD Kota Bekasi Rasnius Pasaribu ikut andil dalam membangun kerukunan beragama.
Di sela-sela kesibukannya sebagai anggota dewan dari komisi 3 itu, ia meluangkan waktu untuk bersosialisasi dan menjalin silaturahmi lintas agama. Hal itu tidak lepas dari dirinya yang memang aktif dalam menjalin hubungan dengan masyarakat, bahkan dapat membangun hubungan baik dengan seluruh kalangan, termasuk rekan-rekan muda umat muslim yang disatukan di dalam komunitas Komunitas Aksi Peduli Sesama (KAPAS).
“Saya konsen terkait masalah keagamaan ya sejak dulu, dan aktif berorganisasi berkaitan soal keagamaan yang saya yakini,” imbuhnya.
Dari kegiatan organisasi tersebut, akhirnya membawa dia terjun ke dunia politik hingga berhasil tumbuh dan mekar menjadi seorang wakil rakyat.
“Jadi, saya mantapkan diri saat itu terjun ke politik untuk bisa membangun dan menjadi penyambung komunikasi tersebut. Bagi saya politik itu menarik dan penentu berbagai hal yang mengatur kehidupan bersama. Dia pun berharap bisa berjuang untuk mempengaruhi pengambilan keputusan-keputusan tersebut,” jelasnya.
“Bayangkan bila orang lain yang menentukan berbagai aturan menyangkut kehidupan dari sekelompok orang, sementara dia tidak sama sekali mengenal kelompok itu dengan segala keunikannya.Itu bisa berbahaya, maka saya pun harus masuk ke politik,” sambungnya.
Dirinya menyadari, membangun hubungan pergaulan dan bekerja itu mudah. Namun, dia pun menegaskan, dengan jabatannya ini akan berjuang khususnya menghidupi ajaran imannya di tengah kecenderungan dari orang yang hanya ingin menang.
“Kita ingin coba dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada untuk kembalikan makna politik itu, karena ada sebagian orang memilih ke jalur politik sebagai kesempatan untuk berbuat jahat, dan itu buat saya sangat disayangkan. Padahal bagaimanapun politik itu pada dasarnya sangat mulia. Tinggal kita memilih yang mana,” imbuhnya.
Rasnius menegaskan bahwa terjunnya ia ke dunia politik ini khususnya menjadi dewan tujuannya satu untuk mengembalikan makna dan fungsinya yang mulia. Terutama, membangun dan menciptakan keharmonisan di tengah kehidupan masyarakat yang memiliki berbagai perbedaan suku, agama dan juga budaya, khususnya di wilayah dapilnya.
“Ya, tujuan saya satu menyatukan hubungan dari seluruh masyarakat dengan perbedaan yang beragam, khususnya antar umat beragama,” tandasnya. (ADV)